Sobat Yesdok, menjaga keharmonisan dalam hubungan pernikahan adalah penting untuk membangun keluarga yang bahagia dan sehat jika anda dan pasangan merasa hubungan mereka membutuhkan perbaikan. 

Sobat Yesdok, sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa anak-anak mungkin sangat sensitif secara emosional. Anak-anak ini lebih mudah terpengaruh oleh energi dan perasaan di sekitar mereka karena mereka adalah "penyerap emosi". Langkah penting untuk membantu anak mengelola emosinya dengan baik adalah mengidentifikasi tanda-tanda ini. 

Sobat Yesdok, memiliki kemampuan bersosialisasi merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam menjalani kehidupannya. Karena kemampuan ini dapat mendorong seseorang berkembang dan tumbuh lebih baik. Ketika seseorang ingin meningkatkan kualitas dirinya, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melatih diri agar dapat berinteraksi dengan baik disekitarnya. Namun, bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan sosial tersebut?

Sobat YesDok, tahukah anda drakor yang sempat viral di masanya yaitu It's Okay Not To Be Okay? Diperankan oleh Seo Yea-Ji dan Kim Soo-Hyun ini mengangkat tema mental health. Lebih spesifik lagi drakor ini membahas tentang kepribadian antisosial. 

Sobat YesDok, khususnya anda yang korean lovers, pasti tahu salah satu drakor yang cukup kontroversial ini Hymn Of Death. Pasalnya drakor ini diangkat dari kisah nyata kisah asmara tragis dua orang yang sangat berpengaruh di Korea, yaitu Yun Sim Deok dan penulis drama jenius Kim Woo Jin. 

Sobat YesDok, tahukan anda bahwa lansia sangat sering mengalami gangguan kecemasan? Di usianya yang rentan dengan berbagai penyakit fisik, membuat dirinya mengalami berbagai kesulitan dan keterbatasan fisik. Hal tersebut sangat memungkinkan dirinya mudah mengidap perasaan cemas dalam kesehariannya. 

Sobat YesDok, menjadi orang tua adalah tugas yang  paling berat, karena masa depan dan pembentukan karakter anak berasal dari orang tua. Sehingga diperlukan perhatian penuh dan kontribusi langsung dari orang tua, agar dapat membangun mental anak. 

Sobat YesDok, pernahkah anda merasa sangat kelelahan menjalani aktivitas sehari-hari? Meskipun telah memaksimalkan waktu tidur, tetap saja rasa penat terus menghampiri diri anda.  

Sobat YesDok, pernahkah anda bertemu dengan seorang yang sangat dominan namun sangat egois? Sosok yang terlihat sangat tenang namun dirinya super sensitif dengan segala hal, dirinya bahkan suka mengkritik sesuatu secara mendetail.

Sobat YesDok, pernahkah anda bertemu dan berinteraksi dengan seorang social butterfly? anda pasti sangat takjub dengan kemampuan adaptasi sosok tersebut. Karena dirinya mampu melakukan interaksi sosial dengan siapa saja dan dari berbagai kalangan dan latar belakang manapun tanpa merasa kikuk sama sekali. 

Sobat YesDok, anda pasti pernah melihat anak yang tidak pede, berani dan selalu bersembunyi di balik tubuh orang tua atau keluarganya. Anak yang kesulitan dalam berinteraksi dan tidak ekspresif membuatnya rentan terserang masalah psikis di masa depan.

Sobat YesDok pastinya setuju jika manusia merupakan makhluk sosial yang berkelompok dan membutuhkan bantuan orang lain dalam hidupnya. Karena simbiosis mutualisme tersebut, baik secara sadar atau tidak sadar membuat kita memiliki empati dan rasa toleransi terhadap orang lain.

Bagi orang yang kecanduan medsos, tidak membuka aplikasi selama satu jam saja sudah bisa membuat harinya terasa kurang dan hampa hingga cenderung merasa gelisah. Ini merupakan salah satu gejala kecanduan sosial media yang biasanya dirasakan pengidapnya.

Istilah FOMO akhir-akhir ini sering digunakan oleh banyak orang dan kerap kali kita dengar namun tahukah Anda arti dari istilah tersebut?

Demensia menjadi salah satu penyakit yang mengintai orang tua lanjut usia. Berbagai faktor bisa menyebabkan seseorang terkena risiko demensia. Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan John Hopkins, orang tua yang terisolasi secara sosial atau kurang interaksi sosial menghadapi risiko 27% lebih tinggi terkena demensia.

Data statistik pada tahun 2017 menunjukkan bahwa pengguna media sosial mencapai 2.78 milyar orang di dunia. Data ini menunjukkan bahwa penggunanya sudah meningkat 2.5 kali lipat bila dibandingkan dengan tahun 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi tiga kalinya pada tahun 2021. 

Menurut penelitian baru dari University of North Carolina Remaja yang sering memeriksa akun media sosial mereka mengembangkan kepekaan yang tinggi terhadap umpan balik dari teman sebaya.

Jika Anda merasa kehilangan waktu setelah menggunakan media sosial, Anda tidak sendirian. Sementara media sosial pertama kali dimulai sebagai cara untuk terhubung dengan teman dan keluarga.

Sebuah penelitian menunjukkan, semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja berusia antara 11 dan 13 tahun di media sosial, semakin kecil kemungkinan mereka untuk puas dengan kehidupan nyata.

Media sosial kini sudah menjadi bagian dari hidup kita. Setiap hari, kita memeriksa media sosial, hanya untuk melihat informasi atau kabar terkini seputar dunia, atau sesederhana kabar seputar teman-teman atau kolega di sekeliling Anda. Saking seringnya kita mengecek media sosial, kadang kita sampai takut ketinggalan suatu informasi yang tengah ramai diperbincangkan, dan hal ini membuat kita lebih sering lagi menghabiskan waktu di media sosial.