Studi: Faktor Genetik Pengaruhi Pengobatan Jerawat

February 13, 2022 | Iman

Jerawat

Masalah jerawat adalah kondisi kulit yang umum. Sebuah studi genetika jerawat telah mengidentifikasi 29 wilayah genom yang mempengaruhi kondisi kulit.

Wawasan genetik ini menawarkan target baru yang potensial untuk pengobatan, kata tim peneliti dari King's College London. Mereka juga dapat membantu dokter mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.

Studi tersebut menunjukkan hal itu mempengaruhi 80 persen remaja. Bintik-bintik dan kista, perubahan pigmen, dan jaringan parut adalah gambaran umum. Wajah adalah tempat yang paling umum, dengan dada dan punggung juga sering terkena jerawat. Konsekuensi psikologis negatif dari jerawat terlihat pada semua usia, tetapi mungkin menjadi perhatian khusus bagi remaja.

Penelitian, yang diterbitkan di Nature Communications, menganalisis sembilan kumpulan data studi asosiasi luas genom dari pasien di seluruh dunia.  Studi melibatkan pemindaian seluruh genom 20.165 orang yang memiliki jerawat dan 595.231 orang yang tidak bermasalah.

Studi ini mengidentifikasi 29 varian genetik baru yang lebih umum pada orang dengan jerawat. Itu juga mengkonfirmasi 14 dari 17 varian yang sudah diketahui terkait dengan kondisi tersebut. Kondisi ini menjadikan jumlah total varian yang diketahui menjadi 46.

"Kita tahu bahwa penyebab jerawat itu rumit, dengan campuran faktor biologis seperti genetika dan hormon, dan faktor lingkungan," kata Kepala Kelompok Pengobatan Genomik di King's College London, Michael Simpson.

"Memahami genetika dari kondisi ini akan membantu kita untuk menguraikan beberapa penyebab ini, dan menemukan cara terbaik untuk mengobati kondisi. Pada akhirnya memahami banyak faktor termasuk genetika membuka banyak jalan untuk penelitian," Simpson lebih jauh menjelaskan.

Sejumlah gen diidentifikasi yang umum pada orang dengan jerawat dan juga terkait dengan kondisi kulit dan rambut lainnya. Tim peneliti percaya ini akan membantu untuk memahami penyebab jerawat, yang bisa menjadi faktor campuran.

Lebih lanjut, penelitian tersebut juga menemukan hubungan antara risiko genetik jerawat dan tingkat keparahan penyakit. Individu yang memiliki risiko genetik tertinggi lebih mungkin untuk memiliki penyakit parah.

“Jelas temuan ini meningkatkan potensi untuk mengidentifikasi individu yang berisiko penyakit parah untuk intervensi dini,” Simpson menambahkan.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads