Sobat YesDok, pernahkah anda bertemu dan menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat bergantung atau clingy dan cenderung mengekang kehidupan anda? Walaupun anda mencintai pasangan anda dengan sangat tulus, namun dirinya selalu memperlakukan anda seperti objek bukan sebagai pasangan.
Dirinya hanya berputar pada hubungan romansa, cenderung tidak berkembang dan tidak mendukung kesuksesan satu sama lainnya. Sikap tersebut bahkan dapat merugikan masa depan anda dan dirinya jika terus bersama.
Kondisi ini dinamakan sebagai emotional dependency, untuk mengetahui lebih lanjut simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Penyebab Emotional Dependency
Emotional dependency merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan ketergantungan seseorang dengan kehidupan dan eksistensi pasangannya secara obsesif. Meskipun dalam suatu hubungan sangat baik untuk melibatkan pasangan dalam kehidupan anda, tetapi emotional dependency berada di tingkat yang sangat kronis, sehingga dapat menghancurkan diri sendiri dan masa depan bersama pasangannya.
Seseorang yang memiliki riwayat emotional dependency akan secara alam bawah sadar akan terikat dengan seseorang yang dominan, karakter yang berotoritas, dan heartless. Hal ini seperti magnet hukum alam yang menyatukan seorang yang clingy dengan yang berkepribadian careless terhadapnya.
Sehingga seseorang yang mengidap emotional dependency selalu berada dihubungan yang toxic. Karena seseorang yang mengidap gangguan emosional ini kurang memiliki pengendalian diri, selalu menggantungkan dirinya pada pasangan dan selalu merasa kebutuhan yang tidak terpuaskan dengan pasangan namun tidak mampu melepaskannya dan justru semakin clingy.
Beberapa faktor terjadinya emotional dependency pada seseorang, antara lain:
- Seseorang mengalami inner child yang terluka
- Kejadian traumatis seperti pelecehan seksual
- Mengalami krisis identitas
- Pola asuh kurang tepat yang diajarkan oleh orang tua
Gejala Emotional Dependency
Berikut ini beberapa gejala yang dialami oleh pengidap emotional dependency, antara lain:
- Selalu merasa cemas dan hampa saat tidak bersama pasangan
- Over Protektif terhadap pasangan
- Selalu posesif dan cemburuan
- Selalu menuruti segala keinginan pasangan walaupun buruk baginya
- Sangat terobsesi dengan kehadiran pasangan
- Merasa tidak dapat hidup jika ditinggalkan pasangan
- Selalu merasa insecure
Jika anda sedang menjalin hubungan dengan pasangan dengan ciri-ciri di atas. Ataupun memiliki keluarga dan sahabat yang mengidap emotional dependency. Sebaiknya anda membawanya untuk berkonsultasi dengan psikolog agar dapat dilakukan terapi hipnosis.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok
tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.topdoctors.co.uk/medical-dictionary/emotional-dependence
https://www.livingout.org/resources/articles/39/emotional-dependency