PENGIDAP AUTISME BISAKAH SEMBUH

September 06, 2023 | Dea

autisme, adhd, ocd, genetik, mentalhealth

Memiliki anak merupakan impian bagi semua orang tua, banyak yang mengupayakan berbagai cara  agar dapat memiliki penerus. Meskipun seiring perkembangan zaman, beberapa pasangan memutuskan untuk child free. Tentu saja, hal tersebut masih menjadi perbincangan hangat yang pro dan kontra. Hal ini, mengakibatkan menurunnya inisiatif bagi orang dewasa akan ilmu parenting yang berkualitas.

Bukan hanya penganut Child Free saja yang abai akan pentingnya pengasuhan yang baik, beberapa calon ibu juga mengesampingkan hal ini karena menganggap segala sesuatu sudah sesuai takarannya/ takdirnya. Hal ini seharusnya tidak boleh diserap secara mentah-mentah, sehingga membuat orang tua lalai akan perannya yang turut bertanggungjawab akan kesehatan fisik dan mental anak-anaknya, sobat YesDok.

Oleh karena itu, banyak anak yang terlahir memiliki kelainan baik dari aspek mental maupun fisik, tentu, beberapa kasus kelainan pada anak diturunkan secara genetik oleh orang tuanya. Dalam hal ini, orang tua seharusnya tidak hanya berpangku tangan, dan melakukan usaha terbaiknya untuk menyembuhkan dan mencegah hal tersebut terjadi. Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis kandungan adalah salah satu upaya dalam mencegah terlahirnya anak yang berkebutuhan khusus/ disabilitas yang paling sering meyerang anak-anak yakni Autisme.

 

Faktor Autisme

Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan syaraf di otak. Karena terjadinya di otak, sehingga dapat merusak kemampuan berbahasa, berinteraksi, serta bertindak. ASD juga mencakup sindrom Asperger, sindrom Heller, dan gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS). Penyadang autisme akan kesulitan dalam merespon dan memahami secara emosional. sehigga membuat mereka cenderung anti-sosial dan keramaian. Mereka akan memiliki kendala dalam memahami hal-hal baru, yang melibatkan keterampilan fisik ataupun komunikasi. Namun, mereka dapat menguasai salah satu bidang saja.  Berdasarkan data oleh WHO diakumulasikan bahwa autisme terjadi 1 dari 160 anak di seluruh dunia. 

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan autisme :

  • Genetik
  • Kelainan pada kromosom X
  • Usia orang tua yang tidak produktif/ 40 tahun
  • Lahir sebelum waktunya/prematur
  • Gaya hidup tidak sehat dari ibu

Oleh karena itu, sebagian besar kondisi ini rentan terjadi karena gaya hidup orang tua, sehingga menyebabkan perkembangan sel-sel dan syaraf tubuh janin terganggu. Kondisi saat kehamilan penting untuk dijaga, karena akan menentukan bayi seperti apa yang akan dilahirkan.

 

Karakteristik Autisme

 

Meskipun tidak terlalu terlihat perbedaannya dengan orang pada umumnya, namun mereka memiliki beberapa ciri khas fisik yang memungkinkan kita sebagai orang tua mendeteksinya lebih dini, agar dapat segera melakukan tindakan antisipasi sebelum terlajur parah. Berikut merupakan ciri-cirinya :

  • Mereka sulit untuk kontak fisik
  • Menangis dalam durasi sangat lama
  • Memiliki dunianya sendiri, seperti berbicara dengan bahasa yang sulit dipahami
  • Sering emosional
  • Tatrum, meliputi menggigit, mencakar, menepuk-nepuk kepala, menjambak dan melukai diri sendiri
  • Memiliki kebiasaan yang berulang-ulang, seperti merobek-robek koran setiap harinya
  • Arah mata yang sulit fokus
  • Jika bisa berbicara, akan speech delay/  gagap
  • Obesitas
  • Berjalan dengan sangat cepat
  • Gerak tubuh yang kaku
  • Sering panic attack
  • Ekolalia/ sering mengulangi kata
  • Tidak memiliki ekspresi
  • Gemar menyendiri
  • Kesulitan dalam menggengam sesuatu
  • Sensitif terhadap cahaya

Karakteristik ini dapat dideteksi sedini mungkin, meskipun pada awalnya terlihat normal. Namun,  pada usia 2 tahun akan terlihat perbedaanya seperti tidak responsif saat dipanggil, tidak perduli sekitar, tidak mengenal orang yang merawatnya, dan memiliki imajinasi yang  tinggi.

Selain ciri terebut, autisme juga mengalami gangguan mental lainnya, antara lain :

  • Depresi
  • Epilepsi
  • Bipolar
  • ADHD
  • Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)
  • Sindrom Tourette
  • Gangguan Kecemasan

 

Penyembuhan

Meskipun autisme merupakan kategori kecacatan mental yang bersifat bawaan sejak dalam kandungan, bukan berarti tidak dapat disembuhkan. Banyak kasus  autisme yang dapat sembuh meskipun memerluka waktu yang sangat lama hingga  bertahun-tahun. Saat tumbuh dewasa mereka akan dapat bertindak secara normal, mampu berkomunikasi yang baik, berinteraksi dan memahami lebih cepat. Tetapi, hal ini hanya meniru sikap orang pada umumnya, bukan merupakan dorongan naluri langsung dalam diri seperti orang pada umumnya.

Pengidap autisme memerlukan konsultasi kepada ahli, bukan sekedar mengosumsi obat saja, tetapi pegidap autisme harus serig dilatih berupa kemandirian serta kemampuan bekerja. Orang tua dapat bekonsultasi pada  dokter saraf anak dan dokter rehabilitasi medis berdasarkan tingkat keparahan. Berikut teknik terapi yang dilakukan yaitu integrasi sensorik, intervensi berbasis sensorik, intervensi perilaku (program perilaku verbal).

Selain itu, orang tua juga harus sadar dan aktif dalam menjaga kesehatan tubuhnya, dengan memperhatikan kesehatan mental ibu, usia dalam mengandung, cakupan nutrisi, dan lingkungan. Beberapa kendala yang membuat orang tua acuh melakukan kontrol, dan menerapkan budaya hidup sehat yaitu karena akses yang sulit menuju dokter/tenaga medis, biaya yang overprice dan terkendala dalam waktu. 

Namun tidak perlu khawatir, YesDok memberikan layanan konsultasi secara daring melalui videocall selama  24 jam dengan harga terjangkau dan ada terdapat potongan harga yang bisa digunakan untuk keluarga anda sobat YesDok. 

 

REFERENSI

https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/11944/8798

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1631/autisme

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/autism-spectrum-disorder/symptoms-causes/syc-20352928

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/autime-adakah-harapan

YesDok Ads