Sobat YesDok pasti pernah melihat amarah yang disertai respon fisik dari seorang balita yang tidak dapat mencapai keinginannya. Hal ini umumnya terjadi kepada anak yang sudah dibiasakan dengan hp dalam kesehariannya, sehingga menciptakan efek kecanduan pada dirinya.

Sebagai orang tua anda pasti menginginkan yang terbaik untuk mewujudkan rasa bahagia kepada anak anda. Selain itu, dengan membiasakannya terlibat dengan hp sedari dini menjadikannya sibuk dengan dunia sendiri dan anda dapat melakukan berbagai pekerjaan rumah dengan tenang.

Namun seiring berjalannya waktu, anda pasti merasakan dampak kebiasaan tersebut yang menimbulkan anak anda tidak mampu dalam mengekspresikan emosionalnya dengan baik yang membuat dirinya tidak stabil dalam emosional atau dikenal sebagai tantrum.

Berikut ini penjelasan lebih dalam terkait tantrum pada anak, sebagai berikut.

Penyebab Tantrum 

Tantrum merupakan suatu lonjakan emosional berupa pengekspresian amarah dan rasa sedih yang terjadi pada anak umumnya berusia balita disertai dengan respon tubuh yang memberontak ketika segala sesuatu tidak sesuai keinginannya.
 

Hal ini terjadi karena keterbatasan kemampuannya pengekspresian dirinya secara verbal untuk mengutarakan maksud dan keinginan kepada orang tua. Sehingga, anak cenderung memilih cara tercepat dan spontan untuk membuat orang tuanya menyadari jika dirinya sedang mengharapkan sesuatu dan ingin keluar dari keadaan yang tidak nyaman (deprivasi).
 

Ciri umum tantrum pada anak yakni berupa tangisan yang disertai dengan suara frustasi atau mengamuk dalam waktu yang lama, teriakan, hentakan kaki, memukul tubuhnya, menjatuhkan diri ke lantai, melempar benda, menjambak rambut dan menendang-nendang sesuatu.

Berikut ini beberapa penyebab terjadinya tantrum, antara lain:

• Sedang asik pada sesuatu namun tindakannya dilarang
• Berada dalam masa transisi, seperti berpindah dari ruang nyamannya
• Mencari perhatian orang tua
• Belum mampu mengutarakan secara verbal
• Tidak memahami maksud anda
• Faktor kelelahan dan mengantuk
• Sedang kesal dan tertekan
• Sedang lapar atau ingin bab

Penanganan Tantrum

Jika terjadi tantrum anda sebagai orang tua pasti merasa kebingungan, lelah bahkan stress hal ini dapat memperparah kondisi anak anda kedepannya jika anda tidak tanggap dalam situasi ini.
 

Oleh karena itu, anda harus simak beberapa langkah mengatasi tantrum pada anak, antara lain:

• Tetaplah tenang dan waspada saat anak sedang tantrum
• Usahakan untuk mendiamkannya hingga sedikit mereda
• Bersikaplah konsisten agar melatih disiplin pada anak
• Berusahalah untuk tidak memukul atau membentak
• Lakukan upaya kasih sayang seperti mengelusnya dan memeluk
• Jangan turuti keinginannya, bersikaplah tegas namun tidak keras
• Jangan biasakan dirinya dengan mainan canggih seperti hp
• Berusahalah untuk mengalihkan perhatiannya dan berpindah tempat
• Usahakan jangan berkata apapun agar tidak mentriggernya untuk mengamuk
• Jika sedang tantrum jangan memberi larangan namun berikan opsi padanya
• Contohkan kebiasaan baik sehari harinya
• Berusahalah untuk mempelajari triggernya
• Jauhkan dari tempat yang ramai dan tidak kondusif
• Hindari sikap yang  memanjakan anak anda

Sebagai orang tua anda harus lebih bijak dalam menentukan pola asuh yang dapat menjadikan anak anda berkembang dengan baik, dari segi kesehatan tubuh maupun psikologisnya. Agar kedepannya dapat menjadi orang yang memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang seimbang sehingga bermanfaat bagi sekitarnya. 

REFERENSI

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/tantrum/art-20047845

https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/behaviour/temper-tantrums/

https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=temper-tantrums-90-P02295

https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14406-temper-tantrums

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1327/apa-itu-tantrum-pada-anak