Sobat YesDok, pernahkah anda membayangkan keburukan-keburukan yang akan terjadi di masa depan, jika memutuskan untuk menikah ataupun memiliki keturunan? Pikiran-pikiran negatif dan rasa khawatir tersebut terus muncul saat anda diajak komitmen oleh seseorang yang anda cintai sekalipun.

Rasanya tidak berani memulai, bahkan ketakutan jika harus hidup bersama dengannya, tetapi  tidak siap untuk melakukannya juga. Sehingga banyak yang pada akhirnya memutuskan untuk tidak memulai hubungan sama sekali sejak awal.

Situasi ini kemungkinan termasuk dalam kategori gamophobia loh sobat yesdok, untuk mengetahui lebih dalam simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

Mengenal Gamophobia

Gamophobia merupakan suatu fobia yang dapat ditandai dengan ketakutan seseorang dengan komitmen. Ketakutan ini begitu kuat dirasakan, membuat seseorang menjadi overthinking,  sehingga alam bawah sadarnya selalu menolak untuk merasakan emosi spesial terhadap orang tertentu, bahkan dirinya secara otomatis dapat menghentikan hubungan serius dan berjangka panjang secara impulsif.
 

Fobia jenis ini termasuk ke dalam gangguan mental kategori kecemasan atau anxiety. Seseorang merasa ketakutan yang ekstrim terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak membahayakan sama sekali. 

Berikut ini beberapa penyebab munculnya gamophobia, antara lain:

• Riwayat keluarga, tumbuh bersama dengan orang tua ataupun keluarga yang memiliki fobia terhadap komitmen. Ataupun trauma dalam hubungan keluarga yang tidak harmonis, seperti korban broken-home, kdrt, perselingkuhan, dll.

• Faktor biologis, menurut penelitian seorang yang berjenis kelamin wanita lebih rentan mengidap fobia ini dibandingkan pria. Karena memiliki keluarga di dalam benaknya hanyalah menambah masalah baru, beban baru, dan pengekangan di masa depan.

• Faktor genetika, penelitian awal menunjukkan beberapa orang mengalami perubahan gen (mutasi gen) yang  meningkatkan resiko gangguan kecemasan dan fobia tertentu.

• Faktor putus cinta, seseorang yang memiliki masa lalu yang buruk dalam hubungan, selalu diabaikan dan ditinggalkan, ataupun mengalami perceraian dapat lebih mungkin mengidap gamophobia.

• FOMO (fear of missing out), seseorang yang terpengaruh dengan fenomena dan gaya hidup disekitarnya khususnya yang tumbuh dan hidup di kota metropolitan, menganggap komitmen pernikahan bukanlah prioritas.

Gejala dan Tanda - Tanda Gamophobia

Berikut ini tanda-tanda seseorang mengidap gamophobia, antara lain:

 

• Berusaha untuk mengakhiri dan menanggalkan perasaan secara tiba-tiba karena takut menjadi semakin dalam.
   
• Selalu berprasangka buruk terhadap akhir dari hubungan yang sedang dijalani.
   
• Tidak tersedia secara emosional, selalu menghilang saat dibutuhkan pasangan.
   
• Merasa tidak nyaman dan merasa tercekik saat mendapatkan kasih sayang dari seseorang.
   
• Tidak suka dengan pembahasan terkait masa depan hubungan.
   
• Selalu merasakan anxiety , depresi dan nervous dalam hubungan.
   
• Mengalami pusing, panas dingin, hiperhidrosis, palpitasi jantung, sesak napas, sakit perut, gemetar saat berada dalam pembahasan komitmen.

Jika anda memiliki keluarga dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena hal ini dapat membuat dirinya rentan mengalami gangguan mental kronis di masa depan. 

Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.

REFERENSI

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22570-gamophobia-fear-of-commitment

https://www.theholisticliving.org.in/fear-of-commitment/

https://www.healthline.com/health/gamophobia#gamophobia-symptoms