Bagaimana Cara Mengatasi Keracunan Makanan?

April 12, 2023 | Claudia

Mengatasi Keracunan Makanan

Keracunan makanan adalah penyakit yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit di dalamnya. Gejala keracunan makanan dapat muncul setelah berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Bagaimana mengatasi keracunan makanan jika kondisi ini terjadi pada diri Anda?

Jika Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, dan lain-lain, maka gejala keracunan makanan dapat muncul. Gejala ini dapat berkisar mulai dari ringan hingga berat dan mengharuskan seseorang dirawat di rumah sakit. Beberapa gejala keracunan makanan yakni:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Demam

Sementara itu, ada beberapa organisme yang dapat menyebabkan seseorang mengalami keracunan makanan, yakni:

  • Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses dengan buruk.
  • Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan dalam sayuran mentah dan daging setengah matang.
  • Listeria, yang bisa hadir dalam sayuran mentah dari tanah yang terkontaminasi, susu atau produk turunan yang tidak dipasteurisasi, daging hewan yang terinfeksi bakteri, produk makanan dalam kemasan yang terkontaminasi.
  • Norovirus, yang bisa didapatkan dari kerang yang kurang matang.
  • Salmonella, biasanya ditemukan pada daging unggas yang kurang matang dan telur mentah.
  • Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.

Orang lanjut usia (lansia), bayi, anak kecil, ibu hamil dan bayi dalam kandungan, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit yang berasal dari bakteri atau virus yang mengontaminasi makanan.

Proses penyimpanan dan pengolahan makanan yang buruk, adalah alasan utama seseorang mengalami keracunan makanan. Untuk mengurangi kemungkinan keracunan makanan, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Sering-sering mencuci tangan dan piring dengan sabun dan air yang panas.
  • Cuci sayuran atau buah mentah sebelum diolah atau dikonsumsi.
  • Simpan dan olah daging dengan cara yang bersih.
  • Dinginkan atau bekukan makanan yang mudah rusak yang perlu segera disimpan.
  • Masak daging dengan suhu yang tepat.
  • Cairkan makanan beku dengan aman dan segera memasaknya.
  • Jika Anda mengeluarkan bahan makanan dari lemari es dan dapur, dan makanan tersebut tampak meragukan, atau seperti sudah rusak, maka lebih baik untuk membuangnya segera.

Cara Mengatasi Keracunan Makanan

Lalu bagaimana cara mengatasi keracunan makanan? Berikut tips yang bisa Anda lakukan:

Istirahat

Istirahat merupakan salah satu cara untuk membantu tubuh sembuh dari kondisi keracunan makanan. Biarkan tubuh Anda beristirahat dengan tenang dan nyaman sampai Anda merasa lebih baik.

Selain itu, jangan makan atau minum selama beberapa jam setelah timbulnya gejala. Setelah Anda mulai makan dan minum lagi, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang lembut.

Tambah asupan elektrolit

Salah satu komplikasi paling umum dari keracunan makanan adalah dehidrasi, terutama di kalangan anak kecil dan lansia. Dehidrasi bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Dehidrasi akibat diare dan muntah dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan kelelahan, tubuh melemas, dan bahkan detak jantung menjadi tidak teratur.

Mengonsumsi minuman elektrolit bisa membantu mengatasi dehidrasi ringan, akan tetapi jika dehidrasi yang dialami sudah berat, maka sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan medis segera.

Menjalani diet Banana, Rice, Applesauce, dan Toast (BRAT)

Makanan dalam diet BRAT umumnya lebih lembut di perut, sehingga nyaman dikonsumsi ketika Anda sedang tidak enak badan akibat keracunan makanan. Selain keempat makanan tersebut, Anda juga bisa mengonsumsi kaldu bening untuk melengkapi diet BRAT.

Menjalani diet BRAT dapat membantu membuat feses menjadi lebih padat dan membantu mengisi kembali nutrisi yang hilang selama Anda sakit. Jika Anda memilih untuk tidak mengikuti diet ini, pastikan untuk mengonsumsi makanan kecil dan rendah lemak sampai Anda merasa lebih baik.

Konsumsi probiotik

Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu menjaga mikrobiota usus. Setiap orang memiliki bakteri yang hidup di dalam tubuhnya sepanjang waktu. Beberapa di antaranya adalah "bakteri baik", dan beberapa di antaranya adalah "bakteri jahat".

Keracunan makanan dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat di usus. Mengonsumsi probiotik dapat mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus. Probiotik juga dapat memperkuat usus untuk melindungi Anda dari kondisi keracunan makanan.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: maggianolaw.com)

YesDok Ads