WHO Revisi Pedoman Aktivitas Fisik, Ini Yang Terbaru

December 13, 2020 | Iman

Aktivitas fisik

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memainkan peran penting dalam memimpin domain kesehatan internasional. Salah satu inisiatif terbaru yang diambil oleh organisasi adalah revisi pedoman yang berkaitan dengan aktivitas fisik dan perilaku menetap.

Menurut WHO, aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang membutuhkan pengeluaran energi.

Rekomendasi terbaru yang diberikan oleh pedoman WHO tentang aktivitas fisik didasarkan pada 'tinjauan bukti sistematis'. Berikut adalah panduan aktivitas fisik terbaru dari WHO.

1.Panduan Anak-anak dan Remaja

Untuk anak-anak hingga remaja, WHO merekomendasikan setidaknya rata-rata 60 menit per hari latihan dengan intensitas tinggi. Jumlah waktu yang dihabiskan untuk duduk di depan layar harus dikurangi. Pedoman tersebut menyarankan bahwa jumlah perilaku menetap yang lebih tinggi dapat menyebabkan hasil kesehatan yang berbahaya pada anak-anak dan remaja. Aktivitas fisik yang baik tak hanya meningkatkan kebugaran, tapi juga kesehatan mental pada anak.

2. Panduan Orang Dewasa

Untuk orang dewasa, WHO merekomendasikan setidaknya 150-300 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau 75-150 menit latihan intensitas tinggi. Hal ini tidak hanya dapat memperbaiki penyakit kardiovaskular tetapi juga mencegah penyakit kronis lainnya seperti hipertensi, diabetes tipe-2 dan kanker. Latihan kekuatan otot juga disarankan untuk orang dewasa karena memberikan manfaat kesehatan tambahan.

Orang dewasa dengan penyakit kronis juga perlu aktivitas fisik. Kondisi ini perlu untuk menurunkan risiko penyakit kronis yang sudah ada. Orang dewasa  bahkan perlu mengurangi keadaan hidup santai mereka dan menggantinya dengan lebih banyak aktivitas fisik.

3. Panduan Lansia

Orang dewasa menuju lansia disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari. Mirip dengan orang dewasa, lansia juga perlu melakukan setidaknya 150-300 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau 75-150 menit latihan intensitas tinggi dalam seminggu. Hal ini meningkatkan semua penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular dan mencegah penyakit seperti diabetes, kanker dan hipertensi. Peningkatan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah terjadinya cedera akibat terjatuh yaitu memperkuat kesehatan tulang dalam jangka waktu yang lebih lama.

4. Wanita Hamil dan Nifas

Menurut pedoman WHO, wanita hamil dan nifas dianjurkan untuk tetap melakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik aerobik intensitas ringan hingga sedang disarankan setidaknya 150 menit seminggu. Latihan otot dasar panggul dapat dilakukan setiap hari untuk menghindari risiko terjadinya inkontinensia urin. Selain itu ibu hamil dan nifas sebaiknya menghindari melakukan aktivitas fisik dalam keadaan panas yang berlebihan dan harus banyak minum air putih dan hindari olahraga yang berisiko jatuh.

5. Anak dengan Disabilitas

Anak-anak dan remaja penyandang disabilitas harus melakukan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang hingga kuat setidaknya 60 menit per hari. Melakukan aktivitas ini secara teratur  dikaitkan dengan fungsi kognitif mereka, termasuk gangguan autis atau aktif berlebihan.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads