Monkeypox bukanlah infeksi menular seksual, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Siapa pun bisa terkena monkeypox atau cacar monyet melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, kata Andy Seale, penasihat program HIV, Hepatitis, dan IMS Global Organisasi Kesehatan Dunia.

“Tampaknya jelas bahwa ini terkait dengan kontak dekat. Ini bisa melalui kontak sosial, mungkin melalui kontak seksual, yang tentu saja kontak dekat (tetapi) kami masih di awal wabah ini sehingga banyak yang masih kami pelajari, ”kata Seale.

“Meski bisa menularkan melalui kontak erat ketika berhubungan seksual, namun dunia juga perlu tahu bahwa cacar monyet bukanlah infeksi menular seksual,” tambah Seale.

“Anda bisa mendapatkan batuk atau pilek melalui kontak seksual, tetapi itu tidak berarti itu adalah penyakit menular seksual. Biasanya, Anda membutuhkan pertukaran cairan vagina atau air mani yang memiliki unsur penularan untuk menularkan penyakit,” katanya.

“Perbedaannya adalah infeksi menular seksual disebabkan oleh hubungan seksual, hubungan anal, hubungan vagina, atau seks oral,” tambahnya.

Kasus cacar monyet baru-baru ini terjadi di seluruh dunia, membuat para peneliti berusaha keras untuk mencari tahu bagaimana virus itu menyebar di negara-negara yang biasanya tidak mengalaminya. Cacar monyet biasanya ditemukan di beberapa bagian Afrika dan telah menjadi endemik.

Apa itu cacar monyet?

Monkeypox adalah orthopoxvirus yang biasanya menular ke manusia dari hewan. Biasanya menyebabkan demam, menggigil, ruam dan lesi pada wajah atau alat kelamin.

Di antara manusia, dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau melalui pakaian, bahkan seprai yang digunakan saat tidur. Tetapi penularan melalui hubungan seksual belum didokumentasikan.

Kebanyakan orang sembuh dari cacar monyet dalam beberapa minggu tanpa memerlukan rawat inap. Penggunaan vaksin cacar sangat membantu dalam mencegah cacar monyet, dan saat ini beberapa obat antivirus sedang dikembangkan.