WHO Merekomendasikan Penggunaan Vaksin Malaria untuk Anak-anak

October 12, 2021 | Helmi

vaksin malaria

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan vaksin malaria RTS,S untuk anak-anak di daerah dengan penularan malaria tingkat sedang hingga tinggi.

Menurut WHO, malaria adalah penyakit menular yang terjadi karena penularan parasit yang menghinggapi seseorang melalui gigitan nyamuk.

Berdasarkan data, sekitar 409.000 orang meninggal karena malaria pada 2019, 67% (274.000) di antaranya adalah anak-anak di bawah 5 tahun. Pada 2019, 94% kematian dan kasus malaria terjadi di Afrika.

Seseorang biasanya hanya akan mengalami gejala sekitar 10-15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala awal mungkin ringan, termasuk sakit kepala dan demam, dan sulit untuk mengetahui apakah gejala tersebut mengindikasikan malaria. 

Namun, gejala-gejala ini dapat dengan cepat menjadi mengancam jiwa, jika orang yang terjangkit malaria tersebut tidak mendapat pengobatan dalam 24 jam pertama.

Menurut Dr. Matthew B. Laurens, dari Pusat Pengembangan Vaksin dan Kesehatan Global, Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Baltimore, MD, dan penulis studi dalam jurnal Human Vaccines and Immunotherapeutics, seseorang dengan malaria ringan memiliki kemungkinan kematian kurang dari 1%. 

YesDok Ads

Namun, seseorang dengan malaria berat memiliki kemungkinan 90% kematian jika mereka tinggal di rumah dan kemungkinan 20% jika mereka menerima perawatan di rumah sakit.

Sementara kematian akibat malaria telah berkurang karena kampanye tindakan pengendalian yang lebih efektif, penurunan kematian ini terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Vaksin RTS,S menawarkan harapan bahwa tingkat kematian akan mulai turun lagi. 

Pada tahun 2030, WHO bertujuan untuk mengurangi angka kematian sebesar 90% dari jumlah kasus yang terjadi di bulan Mei 2015.

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, “Ini adalah momen bersejarah. Vaksin malaria untuk anak yang telah lama ditunggu-tunggu merupakan terobosan bagi ilmu pengetahuan, kesehatan anak, dan pengendalian malaria.”

Pakar kesehatan akan memberikan vaksin RTS,S dalam empat dosis kepada anak-anak di daerah berisiko tinggi parasit malaria. Vaksin ini diklaim dapat mengurangi kasus malaria berat hingga 30%.

YesDok Ads