Jika Anda beranggapan bahwa bermain game tidak berguna dan hanya membuang-buang waktu, mungkin imbauan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bisa mengubah mindset Anda.
Baru-baru ini WHO mendorong orang untuk bermain lebih banyak video game di tengah pandemi virus corona.
Untuk lebih jauh mendorong orang-orang untuk menerapkan social distancing,vWHO U.S. Ambassador, Ray Chambers, meminta orang untuk bermain game dan membantu menyelamatkan nyawa dengan melakukan semua sosialisasi di dalam game dan mempraktikkansocial distancing..
“Kami berada pada momen penting dalam menentukan hasil pandemi ini. Perusahaan industri game memiliki pemain global - kami mendorong semua untuk #PlayApartTogether. Lebih jauh jarak fisik, akan membantu meratakan kurva dan menyelamatkan nyawa, ”tulis Chambers di akun Twitter.
Menurut ahli, rekomendasi tak terduga dari WHO ini penting karena organisasi sebelumnya telah mengklasifikasikan kecanduan video game sebagai gangguan kesehatan mental aktual yang mempengaruhi banyak remaja dan dewasa muda.
Sejalan dengan imbauan ini, beberapa perusahaan video game telah mulai bergabung dengan gerakan dengan menambahkan fitur baru, hadiah tambahan dan membuat konten tertentu tersedia secara gratis untuk menarik pengguna bermain.
Game juga meningkat secara signifikan sejak dimulainya pandemi coronavirus, apalagi dengan semakin banyaknya orang yang terpaksa tinggal di dalam rumah mereka. Berdasarkan laporan, platform game seperti Steam mengalami jumlah pengguna online terbanyak sejauh ini, sementara platform lain dari perusahaan seperti Nintendo dan Xbox bahkan mengalami beberapa server yang down karena banyaknya jumlah orang yang bermain pada saat yang sama.
Menurut ahli, bermain game juga bisa menjadi hobi yang sehat bagi orang-orang selama karantina ini karena membantu menghilangkan stres dan kekhawatiran, dan memberikan beberapa pelarian yang sangat dibutuhkan dari ketidakpastian yang saat ini sedang dialami dunia saat ini.
Meski demikian, pengawasan dan moderasi tetap harus dilakukan, terutama untuk anak-anak.
(Foto: ava360)
