Waspadai Info Menyesatkan dalam Kemasan Makanan Biji-Bijian

August 17, 2020 | Iman

Info kemasan

Sebagai manusia wajar bagi kita mempertanyakan apa yang hendak dimakan. Para ahli Kesehatan menyarankan agar kita mengonsumsi makanan sehat seimbang termasuk biji-bijian di dalamnya. Makanan biji-bijian dianggap sebagai alternatif asupan karbohidrat yang rendah kalori.

Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) merekomendasikan agar masyarakatnya makan setidaknya tiga porsi (lebih banyak jika Anda sangat aktif gerak) makanan yang mengandung biji-bijian dalam sehari. Satu porsi tersebut dianalogikan sekitar satu potong roti, satu mangkuk sereal, atau satu setengah cangkir nasi, pasta.

Masalahnya adalah label pada kemasan makanan yang selama ini beredar di pasaran dianggap membingungkan, sehingga konsumen terlena. Menurut studi Universitas New York, konsumen seringkali justru memilih produk yang kurang sehat tanpa menyadarinya.

Dalam studi tersebut, sekelompok 1.030 orang dewasa diperlihatkan foto dari kedua produk hipotetis yang dimaksudkan untuk meniru produk biji-bijian yang beredar di pasar. Foto-foto menunjukkan sereal, kreker sereal dan roti, dengan berbagai label biji-bijian di bagian depan kemasan, bersama dengan label fakta nutrisi dan daftar bahan untuk setiap produk. Para peserta lalu diminta untuk mengidentifikasi pilihan yang lebih sehat berkaitan dengan biji-bijian untuk produk hipotetis dan menilai kandungan biji-bijian untuk produk sebenarnya.

Kemasan pada produk hipotetis tidak memiliki label bagian depan kemasan atau ditandai dengan kalimat "multigrain", "dibuat dengan biji-bijian utuh," atau stempel biji-bijian utuh. Sedangkan pada produk pasaran menampilkan tanda-tanda tersebut, dengan disertai kalimat menarik lainnya seperti “madu gandum”, “biji-bijian utuh”.

Saat memilih produk hipotetis yang paling sehat, 29 hingga 47 persen responden menjawab salah, dengan 31 persen memilih sereal dengan tidak tepat, 29 hingga 37 persen untuk kreker, dan 47 persen untuk roti.

YesDok Ads

Mereka tidak mendapatkan hasil yang lebih baik saat diminta untuk menilai kandungan biji-bijian dari produk asli. 41 persen melebih-lebihkan kandungan biji-bijian untuk kreker multigrain, 43 persen melebih-lebihkan biji-bijian dalam roti gandum madu, dan 51 persen menilai terlalu tinggi biji-bijian dalam roti 12-biji. Para peserta menebak dengan baik saat menilai kandungan biji-bijian dalam sereal gandum, yang sebagian besar terdiri dari biji-bijian utuh.

“Hasil studi menunjukkan bahwa banyak konsumen tidak dapat mengidentifikasi makanan sehat yang sebenarnya,” kata penulis studi yang juga professor ilmu gizi, Parke Wilde.

Produsen memiliki banyak cara untuk meyakinkan Anda bahwa suatu produk memiliki biji-bijian utuh meskipun sebenarnya tidak seperti itu.  Studi ini bertujuan untuk menilai apakah kesalahpahaman konsumen terhadap label memenuhi standar hukum untuk persyaratan pelabelan di Amerika. Para ahli ingin mendorong temuin ini agar terdapat peraturan yang lebih ketat.

Sebagian besar kalori harian orang Amerika 42 persen  berasal dari karbohidrat berkualitas rendah. Mengonsumsi lebih banyak biji-bijian dapat membantu memperbaikinya, akan tetapi label dan kemasan yang tertera di pasaran justru menyesatkan.

“Anda dapat menghindari kebingungan label makanan dengan melihat daftar bahan-bahannya. Lebih baik mencari produk yang secara jelas menyebut tepung gandung atau beras merah daripada hanya sekadar sereal,” Wilde menambahkan.


(Foto: healthline)

YesDok Ads