Waspada, Perempuan Rawan Terkena Stroke

April 17, 2019 | Iman

Sebuah studi baru menunjukkan faktor risiko stroke yang unik bagi perempuan, di Amerika angka kejadian stroke lebih banyak diderita perempuan daripada pria.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan sekitar 31% dari 56,5 juta orang atau17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler, sebesar 7,4 juta disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner, dan 6,7 juta disebabkan oleh stroke.  

Stroke dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang akan menurunkan status kesehatan dan kualitas hidup penderita stroke, disamping itu akan menambah beban biaya kesehatan yang ditanggung keluarga dan Negara.  

Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain.  

"Banyak orang tidak menyadari bahwa perempuan menderita stroke lebih sering daripada pria, dan angka kematian jauh lebih tinggi di kalangan wanita," kata Penulis studi, Dr Kathryn Rexrode seperti dilansir laman WebMD. Ia juga menambahkan bahwa studi ini mencoba untuk lebih memahami kerentanan terjadinya stroke pada perempuan.  

"Sebagai perempuan, mereka jauh lebih mungkin memiliki stroke sebagai manifestasi pertama penyakit kardiovaskular daripada serangan jantung," ucap dr Kathryn yang berasal dari Women’s Hospital di Boston, Amerika.  

YesDok Ads

Menurutnya ada beberapa faktor mengapa lebih banyak wanita memiliki stroke daripada pria. “Faktor apa yang berkontribusi dan tidak proporsional meningkatkan risiko perempuan? Saat ini Stroke mempengaruhi 55.000 perempuan lebih banyak daripada pria setiap tahun di Amerika Serikat. Ini adalah penyebab utama kecacatan dan penyebab utama kematian ketiga pada wanita,” ucap dr Kathryn.  

Ia memberikan beberapa faktor yang bisa menimbulkan kejadian stroke bagi perempuan diantaranya, Menstruasi sebelum usia 10 tahun, Menopause sebelum usia 45, Tingkat rendah hormon dehydroepiandrosterone (DHEAS), dan Penggunaan pil KB.  

“Riwayat komplikasi kehamilan juga dapat mengindikasikan risiko stroke yang lebih tinggi. Masalah ini meliputi diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi selama atau segera setelah kehamilan,” papar Dr Kathryn.   Ia menuturkan, beberapa faktor risiko tersebut biasa terjadi, dan para peneliti menekankan bahwa hanya sedikit wanita yang memiliki satu atau lebih yang menderita stroke. Namun, mereka juga menegaskan bahwa sangat penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk menyadari adanya risiko yang meningkat.  

"Para perempan ini harus terus dipantau dengan hati-hati dan mereka harus sadar bahwa mereka berisiko tinggi, serta harus termotivasi untuk mematuhi perilaku gaya hidup paling sehat untuk mengurangi risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan stroke berikutnya," imbuh dr Kathryn.

(Foto : Sciencedaily.com)

YesDok Ads