Waspada Osteoporosis Pada Anak, Kenali Penyebabnya

November 05, 2022 | Aqiyu

Waspada Osteoporosis Pada Anak, Kenali Penyebabnya

Osteoporosis atau gangguan kesehatan pada tulang ini diketahui banyak dialami oleh orang dewasa atau lanjut usia. Namun, osteoporosis ini juga ternyata bisa dialami oleh anak-anak. Bagaimana gejala osteoporosis pada anak?

Osteoporosis merupakan kondisi massa tulang berada 2,5 di bawah standar deviasi rata-rata puncak massa tulang yang dapat dicapai pada usia 18-30 tahun. Osteoporosis termasuk kelainan tulang yang ditandai dengan kekuatan tulang yang berkurang dan akhirnya menyebabkan peningkatan risiko fraktur atau patah tulang. Namun berdasarkan WHO, hal ini tidak dapat diterapkan pada anak karena belum mencapai puncak massa tulang. 

Osteoporosis dapat terjadi saat tulang kehilangan mineral seperti kalsium lebih cepat sebelum tubuh dapat menggantikannya. Akibatnya tulang lebih rapuh dan lebih mudah patah. Osteoporosis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa terutama pada perempuan yang sudah mencapai usia menopause. 

Osteoporosis pada anak atau remaja memang jarang terjadi. Ketika osteoporosis terjadi pada anak, biasanya disebabkan oleh penyakit  lainnya atau efek dari penggunaan obat tertentu. Kondisi ini disebut sebagai osteoporosis sekunder. 

YesDok Ads

Osteoporosis pada anak terkadang tidak diketahui penyebabnya sehingga dinamakan osteoporosis idiopatik juvenile. Osteoporosis pada anak dapat menjadi masalah yang signifikan. Karena pada usia anak-anak seharusnya merupakan waktu yang optimal dalam pembentukan tulang. Massa tulang sendiri mencapai puncaknya pada usia hingga 30 tahun. Pembentukan massa tulang juga dipengaruhi oleh faktor genetis, gaya hidup, supan kalsium dan tingkat aktivitas fisik. Tanda osteoporosis pada anak tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas. Tetapi bisa saja penyakit tulang ini menimbulkan gejala sebagai berikut:

  • Nyeri pada punggung bawah, pinggang, lutut, pergelangan kaki dan telapak kaki
  • Kesulitan berjalan
  • Bentuk tulang belakang yang tidak normal seperti tulang membungkuk atau bengkok
  • Pata tulang akibat trauma

Untuk menangani penyakit tulang ini dapat dilakukan terapi serta dorongan agar si kecil melakukan aktivitas fisik yang dipantau oleh tenaga kesehatan atau fisioterapis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan membantu pertumbuhan tulang.

(Foto: mirror)

YesDok Ads