Warna-Warni Air Ketuban Yang Wajib Diketahui

February 16, 2021 | Aqiyu

kehamilan

Air ketuban merupakan bantalan pelindung janin selama di dalam kandungan. Cairan ketuban atau cairan amnion  berupa selaput yang akan sewaktu-waktu dapat rembes. Bocornya air ketuan bisa menjadi salah satu tanda waktu persalinan.

Pada awal kehamilan air ketuban berasal dari berbagai sumber seperti plasenta dan kulit. Namun, saat usia kandungan 16 minggu kee atas, air ketuban dihasilkan dari urin bayi. Air ketuban pada umumnya berwarna bening kekuningan. Tapi air ketuban juga bisa berubah warna sesuai dengan kondisi kesehatan kehamilan Anda. Berikut warna-warni ketuban yang wajib Anda ketahui:

Hijau tua

Bila air ketuban berubah warna menjadi hijau tua itu tandanya air ketuban bercampur dengan feses pertama bayi. Hal ini tidak boleh dibiarkan, karena bisa menyebabkan komplikasi pernapasan bayi dan parahnya bisa mengancam nyawa bayi. Biasanya dokter akan segera mengambil tindakan.

Cokelat

Air ketuban berwarna kecokelatan juga mengindikasikan kesehatan kehamilan Anda. Warna cokelat pada air ketuban kemungkinan besar disebabkan adanya pendarahan dalam rahim.

YesDok Ads

Kuning jingga

Selama kehamilan ketidak cocokan darah antara ibu dan bayi bisa terjadi. Salah satu tandanya adalah perubahan warna air ketuban menjadi kuning jingga.

Merah-cokelat tua

Perubahan warna air ketuban yang paling berbahaya adalah bila air ketuban menjadi warna merah-cokelat tua. Perubahan warna ini menandakan kondisi salah satunya kematian janin.

Bocornya air ketuban yang keluar dari vagina saat usia kehamilan masih di trimester pertama atau kedua bisa memicu komplikasi serius. Sedangkan air ketuban yang rembes saat trimester ketiga bisa mempersulit persalinan. Jumlah air ketuban yang sedikit bisa membuat tali pusar bayi melilit di leher bayi dan mengurangi aliran oksigen.

Untuk mencegah bocornya air ketuban dan perubahan warna air ketuban, ibu hamil sangat di anjurkan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan, menerapkan gaya hidup yang sehat, dan menghindari guncangan atau berhubungan seksual jika terindikasi mengalami komplikasi.

YesDok Ads