Varian Delta Tingkatkan Risiko Kematian Pada Bayi yang Baru Lahir

November 23, 2021 | Helmi

ilustrasi hamil

Risiko bayi meninggal saat melahirkan dilaporkan lebih tinggi pada ibu hamil yang tertular varian delta dari virus corona baru. Komplikasi lain juga dipantau oleh para ahli di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

Dua studi baru yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyoroti insiden kelahiran mati yang mengkhawatirkan di antara wanita hamil yang terinfeksi SARS-CoV-2, khususnya varian delta yang lebih menular.

Studi pertama menggambarkan 15 kematian terkait COVID-19 selama kehamilan di Mississippi. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah dari 1 Maret 2020 hingga 6 Oktober 2021. 

Menurut tim yang melakukan penelitian, ada peningkatan yang nyata dalam rasio kematian per 1.000 kasus di antara wanita hamil karena varian delta menjadi strain utama SARS-CoV-2.

Para peneliti juga mencatat bahwa selain dari 15 kematian yang dilaporkan selama kehamilan, ada 413 kematian terkait COVID-19 yang tercatat di antara wanita usia reproduksi selama penelitian. 

Mereka menyimpulkan setelah menganalisis data mereka bahwa kejadian kematian selama kehamilan adalah sembilan dari 1.000 infeksi, sedangkan kejadian kematian selama usia reproduksi adalah 2,5 per 1.000 infeksi.

Sementara studi pertama lebih fokus pada ibu, studi kedua berkonsentrasi pada penentuan risiko lahir mati di antara ibu hamil. 

Tim di belakang studi kedua menunjukkan bahwa di antara 1.249.236 rawat inap persalinan dari Maret 2020 hingga September 2021, wanita yang terinfeksi virus memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir mati dibandingkan dengan mereka yang tidak tertular penyakit.

Dalam kedua penelitian tersebut, para peneliti mencatat bahwa wanita hamil dan baru saja hamil memiliki peningkatan risiko penyakit parah dan kematian akibat virus corona baru. 

Namun selain berdampak pada ibu, virus tersebut juga ditemukan berdampak negatif pada janin dalam kandungan.

Penting untuk dicatat bahwa para peneliti tidak menunjukkan apakah penelitian mereka memberikan bukti bahwa varian delta menyebabkan lebih banyak kelahiran mati. 

Namun demikian, data yang mereka kumpulkan menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam jumlah oksigen yang dapat diserap janin pada ibu yang didiagnosis COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi.

Tim di balik studi kedua mengakui temuan penelitian sebelumnya tentang komplikasi kehamilan pada wanita yang terinfeksi SARS-CoV-2, menunjukkan bahwa hipoperfusi plasenta (berkurangnya aliran darah) dan peradangan dapat terjadi pada ibu hamil yang didiagnosis dengan COVID-19.

YesDok Ads