Vaksin COVID-19 untuk ibu hamil resmi diizinkan di Indonesia. Meski demikian, masih banyak informasi keliru yang beredar, sehingga membuat para ibu hamil bingung dan bahkan takut untuk divaksin.

Salah satunya adalah kabar bahwa vaksin dapat menyerang plasenta. Disebut bahwa vaksin akan menyebabkan antibodi terhadap virus menyerang kehamilan yang sedang berkembang juga.

Dokter kesuburan asal Amerika Serikat, Randy Morris, menanggapi secara langsung kekhawatiran tersebut. 

Ia memantau langsung pasiennya yang menjalani perawatan IVF untuk melihat apakah vaksinasi membuat perbedaan pada peluang mereka untuk berhasil hamil.

Dari 143 orang dalam penelitian Dr Morris, wanita yang divaksinasi, tidak divaksinasi, dan sebelumnya terinfeksi memiliki kemungkinan yang sama untuk memiliki implantasi embrio yang sukses dan untuk kehamilan terus berlanjut.

Studi ini kecil, tetapi menambah volume besar bukti lain - dan jika klaim itu benar, Anda akan berharap itu muncul bahkan dalam studi sebesar ini.

Dr Morris menunjukkan bahwa orang yang menyebarkan ketakutan ini tidak menjelaskan mengapa mereka percaya antibodi yang diproduksi sebagai respons terhadap vaksin dapat membahayakan kesuburan tetapi antibodi yang sama dari infeksi alami tidak.

Hasil penelitian ini memperkuat bukti bahwa vaksin sebenarnya aman untuk ibu hamil. Pemberian vaksin ini juga sebagai upaya agar jika nantinya ibu hamil terpapar COVID-19, gejalanya tidak akan berat.