Ukuran Pinggang Besar bisa Sebabkan Serangan Jantung

July 27, 2019 | Iman

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, penelitian tersebut juga menunjukkan ukuran pinggul dan pinggang mempunyai peran besar dalam obesitas terutama untuk wanita.

Peneliti memeriksa data pada 479.610 orang dewasa di Inggris, Skotlandia dan Wales. Pada awalnya, peserta berkisar antara usia 40 sampai 69, dengan usia rata-rata 56 tahun. Mereka biasanya kelebihan berat badan namun mereka tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Setelah ditindaklanjuti dalam tujuh tahun, 5.710 orang menderita serangan jantung. Serangan jantung lebih sering terjadi pada orang-orang yang mengalami obesitas, dengan risiko meningkat seiring dengan kenaikan indeks massa tubuh (BMI) dan rasio tinggi terhadap berat badan.

Namun, peningkatan risiko ini bahkan lebih tinggi untuk orang-orang yang memiliki lingkar pinggang luar biasa besar atau rasio pinggang-pinggul yang tinggi, yang berarti pinggul mereka tidak jauh lebih luas daripada pinggang mereka dan pengaruhnya sangat kuat pada wanita.

"Kami menemukan bahwa wanita dengan pinggang lebih besar dan rasio pinggang-pinggul menghadapi risiko kelebihan yang lebih besar untuk mengalami serangan jantung dibandingkan pria yang memiliki bentuk serupa," kata penulis studi utama dari George Institute for Global Health dan Universitas Oxford di Inggris, Sanne Peters seperti dilansir laman Foxnews.com.

Ia menuturkan bahwa temuan studi tersebut beserta timnya memperlihatkan bagaimana jaringan lemak didistribusikan ke dalam tubuh, terutama pada wanita, dapat memberi kita lebih banyak wawasan tentang risiko serangan jantung daripada ukuran umum obesitas seperti Indeks Massa Tubuh.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, secara global, 1,9 miliar orang dewasa kelebihan berat badan atau obesitas dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, gangguan sendi dan kanker tertentu.

Sanne menambahkan bahwa BMI antara 18,5 dan 24,9 dianggap berat badan sehat, 25 sampai 29,9 kelebihan berat badan, 30 atau lebih adalah obesitas dan 40 atau lebih tinggi adalah yang dikenal sebagai obesitas yang tidak sehat.

“Rasio pinggang-pinggul maksimal sehat adalah 0,9 untuk pria dan 0,85 untuk wanita, itu menurut WHO. Rasio 1 atau lebih tinggi, yang berarti pinggang lebih besar dari pinggul, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas,” terang Sanne.

YesDok Ads

Direktur Pusat Kardiovaskular Wanita di Klinik Cleveland di Ohio, dr Leslie Cho mengatakan hal-hal yang ditemukan dalam penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagian oleh jenis lemak yang terakumulasi di sekitar bagian tengah tubuh. “Jenis yang berbahaya adalah lemak visceral, yang seringkali berakumulasi saat orang memiliki bentuk tubuh seperti buah apel  dan lingkar pinggang yang besar dibandingkan pinggulnya,” ucap dr Leslie. 

Menurutnya, Lemak visceral lebih aktif dan bisa meningkatkan peradangan yang menyebabkan diabetes, dan penyakit arteri koroner.

Sanne melanjutkan bahwa penelitian ini bukan percobaan terkontrol yang dirancang untuk membuktikan apakah atau berapa berat atau distribusi lemak pada tubuh dapat menyebabkan serangan jantung. Keterbatasan lainnya adalah bahwa para peserta didominasi kulit putih, dan hasilnya mungkin berbeda untuk orang-orang dari kelompok ras atau etnis lain.

“Meski begitu, hasilnya menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita yang memiliki kelebihan berat badan di sekitar bagian tengah tubuh mereka harus mengambil langkah untuk mengubahnya, untuk membantu menurunkan risiko serangan jantung mereka,” imbuh Kepala kesehatan kardiovaskular wanita di Ohio State University Wexner dan Pusat Medis di Columbus, Dr. Laxmi Mehta.

Ia menyaranakan ada beberapa langkah pencegahan untuk menghindari atau mengurangi lemak perut, diantaranya diet sehat jantung atau latihan aerobik moderat minimal 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu.

"Terlepas dari jenis kelamin, kita semua harus khawatir akan obesitas. Namun, sekarang wanita harus lebih memperhatikan hal ini saat mereka memiliki berat badan yang kurang ideal dan tidak hanya menerima lemak dalam perut sebagai pertanda memperlambat metabolisme seiring bertambahnya usia,” pungkas dr Laxmi.

(Foto : BBC.co.uk)

 

YesDok Ads