Trauma Akibat Pelecehan Seksual

June 24, 2022 | Kaifia

Seorang wanita berkata tidak terhadap kekerasan seksual

Maraknya isu kekerasan seksual akhir-akhir ini sedang menjadi bahan pembicaran. Begitu banyak wanita yang masih menghadapi pelecehan seksual oleh sekitarnya maupun di tempat kerja atau saat berjalan di pinggir jalan. 

Healthline melansirkan bahwa pelecehan seksual yang terjadi pada wanita tidak hanya menimbulkan hal yang traumatis secara mental namun korban juga berada pada peningkatan risiko tekanan darah yang lebih tinggi daripada wanita tanpa trauma. 

Para peneliti menggunakan Nurse’s Health Study II untuk mencari hubungan antara kekerasan seksual atau pelecehan seksual di tempat kerja dan hipertensi. 

Para ilmuwan memiliki data dari 33.127 wanita berusia antara 24 dan 42 yang tinggal di Amerika Serikat mengecualikan mereka yang belum didiagnosis dengan hipertensi atau penyakit kardiovaskular. Peserta kemudian menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan dilecehkan di tempat kerja serta jika mereka pernah ditekan untuk melakukan kontak secara seksual yang tidak diinginkan.

Dari keseluruhan peserta, 23% pernah alami kekerasan seksual, 12% pernah alami pelecehan seksual di tempat kerja serta 6% pernah mengalami keduanya. 

Mereka juga menjawab pertanyaan tentang hipertensi dan jika mereka meminum obat antihipertensi 2 kali setahun selama 7 tahun.

Rebecca B. Lawn, PhD dari Harvard T, H Chan School Kesehatan Masyarakat di Boston, mengatakan bahwa temuan teamnya menunjukkan bahwa pengalaman pelecehan seksual di tempat kerja memiliki risiko hipertensi tertinggi menggarisbawahi potensi efek gabungan dari beberapa paparan kekerasan seksual pada kesehatan kardiovaskular jangka panjang.

PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) cukup umum di antara orang yang pernah mengalami kekerasan seksual. Satu studi menunjukkan bahwa sekitar 70% penyintas kekerasan seksual mengalami tingkat trauma yang signifikan.

Gejala PTSD mungkin termasuk kilas balik peristiwa yang traumatis, mudah terkejut dan cenderung memiliki pikiran negatif.

Korban kekerasan dapat memiliki gejala PTSD yang parah dan kronis, seperti berikut ini

  • Kelelahan
  • Insomnia
  • Sakit kepala
  • Nyeri badan

Memperoleh perawatan dengan terapi yang berkualifikasi dapat membantu mengurangi keparahan gejala. Penting untuk dipahami bahwa kekerasan seksual maupun fisik atau verbal yang terjadi bukan kesalahan si korban

YesDok Ads