Tips Terhindar dari Cedera saat Olahraga Triathlon

November 08, 2022 | Iman

Tips Terhindar dari Cedera saat Olahraga Triathlon

Triathlon merupakan sebuah ajang perlombaan yang melibatkan tiga cabang olahraga yang berbeda yaitu renang, balap sepeda, dan lari. Dalam pelaksanaannya, ketiga cabang olahraga tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang berurutan oleh para peserta. 

Di Indonesia, olahraga Triathlon sedang berkembang dan mulai banyak pihak yang menyelenggarakan baik dalam skala lokal, nasional, bahkan internasional. Hal tersebut disambut baik dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat, atlet, dan penggiat olahraga di Indonesia.

Untuk dapat mengikuti perlombaan Triathlon, diperlukan latihan endurance dengan intensitas tinggi. Namun, latihan dengan intensitas tinggi tanpa persiapan yang cukup dapat menyebabkan munculnya permasalahan kesehatan bagi para peserta, salah satunya adalah cedera. 

Sebuah studi menyatakan bahwa 56% atau sebanyak 490 kasus cedera muncul dikarenakan latihan yang terlalu berlebihan, dan 25% diantaranya merupakan cedera lutut yang meliputi memar, keseleo, bahkan hingga patah tulang. 

Dalam studi yang sama, dinyatakan juga bahwa bagian lutut merupakan salah satu tempat yang memiliki mayoritas cedera akut sedang dan berat, terlebih jika latihan tersebut dilakukan tanpa persiapan fisik yang tepat.

dr. Sophia Hage, SpKO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dari Royal Sports Performance Centre, mengatakan Latihan fisik yang tidak dilakukan dengan tepat, atau tidak sesuai dengan kondisi fisik seseorang, dapat mengakibatkan keluhan kesehatan terutama pada bagian ekstremitas bawah tubuh manusia. 

YesDok Ads

“Terlebih untuk olahraga Triathlon, ekstremitas tubuh bawah seperti lutut dan pergelangan kaki merupakan bagian tubuh yang krusial sebagai tumpuan tubuh saat bergerak. Untuk itu, sebelum melakukan latihan, peserta perlu melakukan initial check up seperti fitness test yang mencakup pemeriksaan komposisi tubuh dan postur, fleksibilitas, kekuatan otot, ketahanan otot, dan ketahanan jantung paru,” papar dr Sophia.

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran peserta sehingga dapat menentukan jenis dan intensitas latihan yang tepat.

Cedera akibat olahraga memang dapat tetap terjadi meskipun telah dilakukan persiapan sedemikian rupa. Terutama pada cabang olahraga renang, sepeda, dan lari, nyeri lutut sangat mungkin terjadi saat sedang melakukan aktivitas olahraga. 

“Apabila terjadi keluhan pada lutut saat berolahraga, sebaiknya tidak mendiagnosa diri sendiri dan segera konsultasikan ke dokter yang ahli di bidangnya,” ungkap dr. Bobby N. Nelwan, SpOT (K), Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi.

Keluhan nyeri yang muncul pada lutut, apalagi sudah terjadi berulang kali, merupakan indikasi awal yang perlu diperhatikan oleh atlet atau penggiat olahraga dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui sebab dari nyeri yang dirasakan. 

“Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi inspeksi, palpasi, dan pemeriksaan khusus untuk menilai meniskus dan ligamen lutut. Setelah mengetahui permasalahan utama dari nyeri, dokter akan memberikan rekomendasi penanganan yang terbaik seperti cukup dengan fisioterapi atau harus ditindak lebih lanjut dengan metode Arthroscopy,” tambah dr. Bobby.

YesDok Ads