Ternyata Sebesar Ini Biaya Perawatan Pasien Covid 19 di Indonesia

November 27, 2020 | Helmi

pasien covid

Pasien terdampak Covid 19 mendapat perawatan intensif dari tim medis yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Berbagai biaya pengobatan juga ditanggung sepenuhnya oleh negara

Untuk mengetahui dampak ekonomi bagi negara dari mereka yang tertular COVID-19, Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyampaikan berapa besaran biaya yang dibutuhkan.

“Biaya penyakit itu mahal. Dari COVID-19 saja, biayanya bisa sampai Rp600 juta,” jelas Prof. Hasbullah sebagaimana dikutip dari situs resmi satgas penangangn Covid 19.

Prof. Hasbullah melanjutkan, berdasarkan Survey di 9 Provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan COVID-19, menemukan bahwa biaya penanganan pasien Covid 19 tertinggi mencapai Rp 446 juta.

Sementara untuk rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien COVID-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap.

YesDok Ads

Prof. Hasbullah menekankan bahwa penyakit merupakan musibah yang sebenarnya bisa dicegah.  Pencegahan dilakukan dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat.

“Jadi COVID-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah, melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja,” ujarnya.

Prof. Hasbullah menjelaskan, pengeluaran negara mencapai 800 triliun (APBN, APBD, dan dana desa) untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Apabila masyarakat disiplin melakukan gerakan 3M, kerugian negara bisa ditekan, dan dampak lainnya kasus COVID-19 pun juga menurun.

“Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah. Lebih baik kita mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang”, terang Prof. Hasbullah.

(Foto: Indonesia Expat)

YesDok Ads