Tantangan Ibu Menyusui Di Masa Pandemi

August 16, 2021 | Iman

Ibu menyusui

Saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa menyusui hanyalah tugas ibu saja, dan seorang ibu pasti bisa menyusui secara alamiah tanpa masalah. 

Tentu saja anggapan ini keliru, banyaknya tanggapan tersebut di masyarakat membuat banyak hambatan menyusui menjadi tidak terpecahkan. Pada akhirnya, tumbuh kembang sang buah hati pun menjadi taruhannya.

Para ahli mengatakan ada beberapa masalah menyusui yang sering terjadi, diantaranya masalah dari kondisi ibu seperti ASI belum lancar keluar, posisi perlekatan bayi yang belum baik sehingga menyebabkan puting ibu lecet dan terasa nyeri saat menyusui, payudara bengkak, hingga bentuk puting payudara datar/retracted.

Faktor lainnya adalah Kurangnya pengetahuan dan informasi ibu mengenai laktasi, keluarga tidak mendukung pemberian ASI, anjuran pemberian susu formula sejak dini dari orang-orang di sekitar ibu, tenaga kesehatan yang kurang sabar/kurang berpengalaman dalam memberikan edukasi laktasi pada ibu menyusui, sehingga kurang memberikan dukungan kepada ibu dan pendapat negatif orang lain.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang mendapatkan dukungan penuh dari suami dan keluarga memiliki tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi, jika dibandingkan dengan ibu menyusui dengan suami dan keluarga yang kurang membantu dalam merawat si kecil.

Pemberian informasi aktual mengenai laktasi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan/konselor laktasi kepada calon ibu dan ibu menyusui dalam kesempatan berikut ini, diantaranya ketika hamil, membahas keuntungan dan manajemen menyusui, lalu ketika hamil, membahas proses menyusui dan kendala-kendala yang mungkin dihadapi, setelah melahirkan, bimbingan kontak kulit dini antara ibu dengan bayi saat IMD, 24 jam setelah melahirkan, bimbingan posisi menyusui yang baik (posisi tidur atau duduk) dan membantu perlekatan mulut bayi pada payudara hingga satu minggu setelah melahirkan, diskusi mengenai kesulitan atau kendala yang dihadapi.

Bisa juga saat Satu bulan setelah melahirkan, untuk mendiskusikan kesulitan yang mungkin masih dialami oleh ibu menyusui dan dua bulan setelah melahirkan, untuk mendiskusikan kesulitan yang mungkin masih dialami oleh ibu menyusui, persiapan kembali bekerja, bagaimana memerah ASI, penyimpanan dan pemberian ASI perah, dan lainnya.

Sementara itu mengenai penggunaan vitamin di masa pandemi oleh ibu hamil, ahli kesehatan juga menjelaskan bahwa sebagian besar obat-obatan dan vitamin aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui. Obat seperti oseltamivir dan favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi memang ditemukan terdistribusi dalam ASI.

Belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan favipiravir pada manusia yang melibatkan wanita hamil dan menyusui. Karenanya, penggunaan favipiravir tidak dianjurkan pada ibu menyusui. Masih belum diketahui apakah metabolit acetylcysteine berada di dalam ASI, sehingga penggunaan untuk ibu menyusui harus mempertimbangkan dengan matang manfaat dan risikonya. 

Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan efek samping sebelum ibu menyusui mengonsumsi obat-obatan tersebut.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads