Stres dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Bahkan tidak sedikit orang yang mengalami stress berdampak pada ketidakstabilan berat badan. Bila berat badan Anda tiba-tiba turun drastis, jangan senang dulu. Karena bisa saja berat badan Anda turun akibat stress bukan karena diet Anda berhasil.
Selain makan dalam jumlah yang banyak dan berlebihan, stres juga dapat membuat seseorang kehilangan nafsu makan hingga penurunan berat badan. Menurunnya bobot tubuh akibat stres ini sejatinya bukanlah hal yang baik. Berdasarkan pakar kesehatan dari Memorial Care Orange Coast Medical Center, stres dapat memberikan efek mual yang menyebabkan seseorang malas untuk makan.
Ketika Anda mengalami stres, neurotransmitter atau hormon tertentu dalam tubuh menjadi lebih aktif dan efeknya menimbulkan mual. Dimana mual ini akan mendorong Anda untuk tidak dapat menerima makanan dengan baik, mengurung diri untuk makan, dan pola makan menjadi tidak teratur. Selain itu, stress juga membuat tubuh melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Hormon ini dapat meminimalisir nafsu makan.
Bila hal ini terjadi, bukan hanya penurunan berat badan saja yang akan terjadi, tetapi juga memicu timbulnya penyakit lain seperti maag akut, hipertensi dan sistem imunitas tubuh turut menurun. Untuk mengetahui apakah penurunan berat badan Anda adalah normal atau akibat stres, ketahui ciri-cirinya berikut ini:
- Mengalami sakit kepala
- Susah tidur atau insomnia
- Penurunan gairah seks
- Sulit berkonsentrasi dan menjadi pelupa
- Mengalami gangguan pencernaan
- Otot tubuh terasa tegang
- Sakit dan nyeri pada tubuh
- Mood swing
- Terjadi peningkatan denyut jantung
- Mudah kelelahan
Kehilangan berat badan sekitar 1-2 kg mungkin tidak masalah. Namun perhatikan bila berat badan Anda turun melebihi liam persen dari total berat badan sebelumnya dalam kurun waktu 6-12 bulan. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika penurunan berat badan Anda disertai dengan beberapa gejala lainnya yang membuat Anda tidak nyaman.
(Foto: The Onion)
