Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan dampak negatif dari bekerja dari rumah (work from home) yang tengah berlangsung di tengah pandemi seperti sekarang ini. 

Bekerja dari rumah atau biasa juga disebut work from home, masih menjadi budaya di tengah masa pandemi seperti sekarang ini.

Sejak Corona melanda Indonesia, sebagian besar perkantoran memutuskan untuk melakukan work from home (WFH). Namun kini kondisi pandemic Covid-19 mulai membaik. Sehingga membuat beberapa kantor mulai terapkan bekerja dari kantor atau work from office (WFO).

Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2021. Instruksi ini menjadi upaya pencegahan untuk menekan laju penularan Covid-19 pasca Idul Fitri yang disertai penemuan varian-varian baru.

Bukan hal mudah bagi beberapa orang untuk menjalani puasa sambil bekerja, karena kita diharuskan menahan lapar, haus dan juga emosi saat berpuasa.

Pandemi Covid 19 membuat perubahan nyaris di segala aktivitas. Salah satunya adalah pekerjaan yang kini banyak dilakukan dari rumah atau work from home.

Bekerja dari rumah adalah salah satu upaya untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Minim sosialisasi dan menjalani rutinitas yang berbeda membuat beberapa orang justru menjadi stres.

Sejak pandemi virus corona, bekerja dari rumah telah menjadi hal baru bagi banyak karyawan. Meskipun bekerja dari rumah terdengar menarik, tapi tidak dengan sebagian orang yang mungkin merasa kurang produktif atau kurang kreatif.

Saat pandemi virus corona merebak, berbagai kegiatan sehari-hari mesti disesuaikan seperti pekerjaan kantor yang diimbau untuk dilakukan dari rumah. Meski demikian, bekerja di rumah berpotensi menyebabkan beberapa masalah, salah satunya adalah produktivitas.