Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi ekonomi terbesar di dunia akibat akan menghadapi bonus demografi dengan potensi peningkatan penduduk menjadi 319 juta pada 2045.
Berdasarkan sebuah studi baru, pengguna rokok elektrik atau vape mungkin berisiko lebih besar mengalami kanker hidung, sinus, dan tenggorokan, dibanding perokok konvensional dari tembakau.
Banyak orang terjerat dengan candu rokok. Merokok sudah seperti bagian dari hidup yang tak bisa dilepaskan. Padahal, banyak sekali bahaya mengintai di balik kebiasaan merokok.
Rokok elektrik merupakan salah satu jenis rokok yang relatif baru. Sejak ditemukan pada 2003, rokok elektrik telah digunakan oleh sekitar 68,1 juta orang di seluruh dunia pada 2020.
Gaya hidup sehat sangat dianjurkan untuk diterapkan sehari-hari, terutama bagi ibu hamil. Selama kehamilan, mengonsumsi alkohol dan merokok sangat dilarang. Karena dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan bayi.
Sudah lama dikatakan bahwa merokok hanya akan membawa pengaruh buruk untuk kesehatan Anda. Tahukah Anda, bahkan merokok pun juga bisa memperburuk penampilan Anda!
Pria yang menggunakan rokok elektrik dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Preventive Medicine.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia. Sebanyak 3,23 juta kematian di tahun 2019.
Penelitian menemukan, orang yang menggunakan rokok elektrik memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke di usia yang lebih muda dibandingkan orang yang merokok tembakau tradisional.
Sebuah studi baru yang diterbitkan King's College London menyoroti 'manfaat yang jelas' dari menggunakan rokok elektrik atau vape setiap hari untuk membantu berhenti merokok.
Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok, sering mengalami batuk. Batuk ini disebabkan karena tubuh membersihkan bahan kimia yang masuk ke saluran udara dan paru-paru akibat penggunaan tembakau.
Banyak penelitian yang telah membuktikan efek buruk dari merokok pada kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. Merokok dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena serangan jantung atau stroke, dan menjadi salah satu penyebab utama kanker paru-paru dan kanker mulut. Merokok selama kehamilan bisa menyebabkan bayi lahir cacat dan prematur.
Donor darah merupakan salah satu kegiatan mulia. Hampir semua orang yang telah memenuhi syarat bisa mendonorkan darahnya. Namun, bagaimana dengan perokok, bisakah mereka mendonorkan darahnya?
Menurut data GLOBOCAN 2018, kanker paru di Indonesia menempati peringkat pertama sebagai kanker paling mematikan yang merenggut sebanyak 26.095 jiwa dari 30.023 kasus yang terdiagnosa di 2018.
YesDok adalah layanan ehealth yang terjangkau dengan platform mobile yang mudah digunakan dan tangguh. Menembus 17.504 pulau dan 260 juta pengguna di Indonesia.
INDONESIA
PT. Yes Dok Indonesia,
Ruko Kirana Boutique
Jl. Boulevard Gading Raya Blok F3
No.11
Jakarta 14240