Sobat Yesdok, penelitian menarik tentang preferensi nyamuk terhadap golongan darah tertentu, terutama golongan darah O. Artikel ini akan menjelaskan enam alasan golongan darah O lebih disukai nyamuk.

Sobat yesdok, tahukah anda terkait nyamuk wolbachia yang didanai oleh Bill Gates yang akan disebarkan di seluruh dunia untuk menangani kasus penyakit DBD? Eksperimen terkait nyamuk wolbachia ini menuai pro dan kontra oleh masyarakat dunia. Beredar desas desus terkait nyamuk ini salah satunya dikaitkan dengan penyadapan melalui nyamuk, namun apakah itu semua mitos atau fakta? 

Gigitan nyamuk tidak hanya mengganggu dan membuat gatal. Kondisi terparah bisa menyebabkan seseorang menderita malaria, demam berdarah atau virus zika. Bahkan ada yang beranggapan bahwa nyamuk bisa menularkan HIV.

Biasanya pada musim hujan nyamuk berkembang biak lebih banyak dari biasanya. Pasalnya, di musim hujan lingkungan menjadi lebih lembab serta banyak genangan air. Tak heran jika saat musim hujan banyak yang terkena demam berdarah (DBD). Semua orang harus mewaspadai karena demam berdarah tidak hanya menyerang satu kali saja.

DBD adalah penyakit yang banyak dialami masyarakat, terutama jika pada musim penghujan karena di lingkungan kita terdapat banyak genangan air. 

Selama beberapa pekan terakhir, terjadi peningkatan terus-menerus dalam jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di beberapa daerah. Perubahan musim adalah alasan utama di balik kenaikan kasus DBD menjadi parah, terlebih karena varian baru yang beredar.

Demam berdarah demgue (DBD) bisa dikatakan penyakit musiman. Di beberapa daerah DBD menjadi epidemi yang perlu perhatian serius. Tanpa pencegahan tepat, DBD dapat menjadi lonjakan perawatan rumah sakit diluar ancaman Covid-19.   Dengan jenis virus dengue baru yang ganas, DENV-2 dikatakan menyebabkan demam parah. Sementara sebagian besar jenis DENV menyebabkan penyakit seperti flu akut atau ringan. Dengan musim saat ini, diduga bahwa strain DENV-2 bertanggung jawab terhadap lonjakan infeksi.

Kasus demam berdarah meningkat tajam di seluruh negara bagian dan di banyak tempat, bahkan lebih menakutkan daripada ancaman Covid-19 saat ini. Jika terlambat ditangani, demam parah dapat mengancam masalah kesehatan.

Nyamuk kerap kali menjadi permasalahan, terutama di malam hari menjelang tidur. Tidak hanya sekadar mengganggu, nyamuk juga bisa menyebarkan penyakit ke manusia seperti demam berdarah dan juga malaria.

Saat tengah berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, rasanya gangguan sekecil apa pun akan mengganggu suasana menyenangkan yang terbangun bukan? Nyamuk yang tiba-tiba datang dan mengisap darah kita merupakan gangguan kecil yang paling sering muncul dan tentunya sangat menjengkelkan.

Kepungan nyamuk kerap membuat kita kesal, rasa gatal akibat gigitannya membuat siapa pun tidak nyaman dibuatnya. Jika orang dewasa saja sulit untuk menghindar dari gigitan nyamuk, maka bayi tentu akan memiliki nasib yang lebih buruk.

WHO memasukkan demam berdarah sebagai 1 di antara 10 ancaman wabah penyakit potensial. Epidemi ini cenderung memiliki pola musiman dengan penularan memuncak selama atau setelah musim hujan. 

Nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah (DBD) memiliki perilaku mengigit pada pagi dan sore hari. Pemerintah Indonesia sendiri mengharapkan masyarakat waspada terhadap ancaman DBD karena Kementerian Kesehatan mencatat kasus yang masih cukup tinggi hingga Juni ini. 

Gigitan nyamuk bisa sangat menyebalkan dan juga menyakitkan. Selain itu, gigitan nyamuk juga bisa berbahaya. Demam berdarah, malaria, dan cikungunya merupakan beberapa penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Banyak orang takut akan ikan hiu, harimau, singa, buaya, dan lain-lain, yang kerap digambarkan sebagai hewan predator pembunuh manusia. Padahal, sadarkah Anda bahwa penyebab kematian terbanyak disebabkan oleh hewan kecil yang kerap berada di sekitar kita, yakni nyamuk.

Cuaca yang panas membuat nyamuk menjadi lebih "ganas". Tak jarang, kegiatan kita jadi terganggu karena serangan nyamuk-nyamuk yang sangat menyebalkan ini. Belum lagi rasa gatal yang muncul setelah darah kita diisap nyamuk, ini tentu menjadi satu hal yang sangat menjengkelkan.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), penyakit yang disebabkan oleh nyamuk menyumbang lebih dari 400.000 kematian per tahun dimana sebagian besar kasus tersebut mengintai anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Gigitan nyamuk tidak hanya mengganggu, tetapi juga memungkinkan seseorang terkena penyakit yang lebih serius. Untungnya para ahli dan praktisi medis telah memberikan beberapa tips yang berguna untuk mencegah gigitan nyamuk.