Sobat YesDok, memiliki kepintaran dan daya nalar yang tinggi merupakan suatu keistimewaan yang ingin dimiliki oleh semua orang. Namun bagaimana jika kemampuan tersebut termasuk mengingat setiap detail peristiwa semasa hidup? Bukankah hal tersebut menjadi sangat kompleks dan menjadi beban berat bagi pengidapnya? 

05/10/2023, YesDok berkolaborasi dengan Menkominfo dalam program Bakti Kominfo, menjangkau daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Kontribusi ini dilaksanakan agar dapat membantu saudara-saudara di Kepulauan Biak, Papua sehingga mendapatkan askes kesehatan secara tatap muka dengan dokter yang ada diseluruh Indonesia.

Bakti Kominfo yang berkolaborasi dengan Kemenkes menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan aplikasi digital kesehatan YesDok, bertujuan agar dapat berkontribusi langsung, sebagai agen yang membantu literasi digital kepada tenaga kesehatan yang dapat menjangkau seluruh daerah dan lapisan masyarakat.

Sobat YesDok, apakah pembicaraan mengenai seks masih tabu bagi anda? Apalagi topik ini sampai didengar oleh anak-anak. Khususnya remaja yang berada di fase eksplorasi, yakni rasa penasaran yang begitu tinggi terhadap berbagai hal. 

Sobat YesDok, pernahkah anda mengalami situasi yang membuat anda harus berbohong demi kebaikan seseorang, misalnya anda berbohong dengan mengatakan bahwa penyakit kanker orang yang anda sayangi tidak akan memburuk bertujuan untuk mencegah stres pada penderitanya.

Brain fog atau kabut otak bukanlah kondisi medis. Ini adalah istilah yang digunakan untuk gejala tertentu yang dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berpikir. Anda mungkin merasa bingung atau tidak teratur, serta merasa sulit untuk fokus atau menuangkan pikiran Anda ke dalam kata-kata.

Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak masalah, terutama pada kondisi kesehatan. Berbagai penyakit bisa terpicu apabila terjangkit COVID-19, salah satunya adalah brain fog atau kabut otak.

Ketika seseorang mengalami brain fog atau kabut otak akibat rasa cemas yang berlebihan, umumnya mereka akan menderita kesulitan dalam berkonsentrasi melakukan aktivitas keseharian dan berpikir jernih.

Untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Diabetes, stroke hingga Hipertensi ada beberapa cara yang bisa dilakukan salah satunya adalah menerapkan gaya hidup sehat dengan membatasi konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) serta mencermati informasi nilai gizi pada kemasan makanan dan minuman, khususnya pada masa pandemi sekarang ini. 

Sebagai manusia wajar bagi kita mempertanyakan apa yang hendak dimakan. Para ahli Kesehatan menyarankan agar kita mengonsumsi makanan sehat seimbang termasuk biji-bijian di dalamnya. Makanan biji-bijian dianggap sebagai alternatif asupan karbohidrat yang rendah kalori.

Disaat pandemi virus corona terus meningkat di seluruh dunia seperti sekarang ini, sangatlah penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam membagikan informasi di internet. Informasi yang salah dapat menyebabkan kebingungan, bahkan bisa menimbulkan rasa takut dan panik di tengah-tengah masyarakat.