Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia, menempati urutan keempat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Subvarian omicron baru berlabel BA.4 dan BA.5 menyebabkan sejumlah lonjakan kasus di beberapa negara. Peneliti menemukan varian BA.4 dan BA.5 menjadi ancaman bagi banyak orang karena tampaknya mampu menghindari sebagian antibodi dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.
Indonesia kembali mencatat kenaikan kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir. Peningkatan signifikan mulai terlihat sejak awal pekan ini sebanyak 591 kasus, kemudian penambahan 930 kasus, hingga tembus 1.242 kasus pada tengah pekan.
Jumlah angka kasus COVID-19 di Indonesia akhir-akhir ini kembali mengalami kenaikan dan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 telah dipercaya menjadi pemicunya.
Sekitar lebih dari 2 tahun, COVID-19 telah mendominasi populasi manusia saat ini dan mungkinkah ada jenis virus lainnya yang akan menjadi “the next COVID"?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 12 Mei 2022, resmi menyatakan subvarian Omicron baru, yaitu BA.4 dan BA.5 sebagai Variant of Concern. Dikarenakan, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dengan cepat dan masif meluas ke berbagai negara dan menyebabkan lonjakan kasus.
Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
Hasil terperinci dari uji klinik pengobatan rawat jalan TACKLE Fase III membuktikan AZD7442 AstraZeneca (tixagevimab dikemas bersama dengan cilgavimab) memberikan perlindungan yang signifikan secara klinis dan statistik terhadap perkembangan penyakit Covid-19 yang parah atau kematian dari sebab apapun dibandingkan dengan plasebo.
Penelitian baru dari University of Cambridge telah menemukan bahwa 7 dari 10 pasien long COVID menderita masalah konsentrasi dan memori beberapa bulan setelah mereka terpapar COVID-19.
Amerika Serikat telah berencana mempersiapkan vaksin COVID-19 untuk balita berusia 6 bulan - 5 tahun. Akhirnya, hal yang ditunggu-tunggu dapat segera direalisasikan.
Orang dengan alergi makanan memiliki risiko 50% lebih kecil untuk terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19 dibandingkan orang yang tidak memiliki alergi makanan, menurut penelitian National Institutes of Health.
FDA dikabarkan akan segera memberikan otorisasi penggunaan vaksinasi COVID-19 untuk balita dan anak-anak hingga usia 5 tahun. Berdasarkan data baru dari Pfizer menemukan bahwa vaksinnya memberikan respons imun yang kuat.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca, AZD1222 (ChAdOx1-S [Recombinant]), telah disetujui di Uni Eropa (UE) oleh European Medicine Agency (EMA) sebagai vaksin booster dosis ketiga untuk orang dewasa.
Gejala COVID yang parah mengakibatkan gangguan kognitif yang serupa dengan yang dialami orang-orang antara usia 50 dan 70 tahun. Kondisi ini juga setara dengan kehilangan sepuluh poin IQ, menurut penelitian terbaru.
Covid-19 belum juga berakhir, saat ini kondisi di Indonesia masih berstatus pandemic meski beberapa wacana pemerintah akan mengubahnya menjadi endemic. Melihat masih ada kasus positif di Indonesia dan kemungkinan munculnya varian baru, Indonesia tetap melakukan vaksinasi yang kini sudah mencapai dosis ke-3. Lalu, kapan Indonesia akan melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ke-4?
YesDok adalah layanan ehealth yang terjangkau dengan platform mobile yang mudah digunakan dan tangguh. Menembus 17.504 pulau dan 260 juta pengguna di Indonesia.
INDONESIA
PT. Yes Dok Indonesia,
Ruko Kirana Boutique
Jl. Boulevard Gading Raya Blok F3
No.11
Jakarta 14240