Menurut hasil survei serologi antibodi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Kemendagri dan tim pandemi FKM UI sebagian besar penduduk Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19. Sekitar 86,6% masyarakat Indonesia memiliki antibodi terhadap virus SARS-coV-2 yang menyerang dari dua tahun lalu.

Dilansir dari Satgas Covid-19, temuan ini menunjukkan proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-coV-2 tertinggi pada yang sudah divaksinasi dua kali. Dan, yang sudah divaksinasi lengkap ini memiliki kadar antibodi tiga kali lebih tinggi dibandingkan yang belum mendapatkan vaksinasi. Survei ini dilakukan pada rentang waktu November-Desember 2021 dengan kriteria responden berusia satu tahun keatas.  Bagi orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama memiliki proporsi antibodi yang lebih tinggi yakni 91,3%. Untuk orang yang sudah divaksinasi dosis kedua proporsi antibodinya lebih tinggi yakni 99,1%.

Responden berada di wilayah aglomerasi (9 provinsi-47 kabupaten/kota) dengan target sampel 10.280 penduduk dari 514 desa/kelurahan. Namun data yang terkumpul sekitar 9.542 penduduk atau 92,8%. Sedangkan wilayah non aglomerasi (25 provinsi -53 kabupaten/kota) dengan target sampel 11.600 penduduk dari 580 desa/kelurahan. Sementara yang terkumpul 93,6% atau 10.969 penduduk. Tidak terkumpulnya data hingga 100% karena ada beberapa orang yang menolak atau tidak bisa mengikuti survei.

Disamping itu, tingkat penularan Covid-19 di Indonesia sudah merata di wilayah aglomerasi dan non-aglomerasi, Jawa-Bali dan Luar jawa-Bali dan kelompok umur. Meskipun begitu, memiliki antibodi tinggi terhadap Covid-19 bukan berarti tidak dapat terinfeksi. Hanya saja, risiko terjadinya sakit parah dan meninggal akan jauh lebih berkurang. Jika kadar antibodi pada seseorang cukup tinggi maka bisa menekan risiko yang sangat buruk dari kondisi pandemi saat ini.

Dasar dari penelitian ini adalah mengukur berapa banyak tingkat penduduk yang sudah mempunyai tingkat kekebalan terhadap SARS-coV-2. Kekebalan imunitas dari seseorang menjadi dasar untuk mengendalikan pandemi yang bisa diperoleh dari hasil vaksinasi atau didapat secara alami pasca terinfeksi Covid-19.

(Foto: reuters)