Studi: Waktu Terpapar Layar Meningkatkan Risiko Stroke

January 04, 2022 | Iman

Paparan layar

Apakah Anda seringkali menghabiskan waktu berlama-lama di depan laya gadget? Jika iya, mungkin ini merupakan kabar buruk bagi Anda.

Budaya kerja dari rumah yang terjadi selama masa pandemi bagai pedang bermata dua. Saat ini, sangat bergantung pada penggunaan layar. Budaya kerja modern mengharuskan kita berada di layar komputer untuk durasi yang lebih lama dan pandemi telah menyebabkan lompatan eksponensial dalam waktu yang kita habiskan untuk online.

Hal ini tentu menyebabkan peningkatan kesehatan mental dan fisik bersama dengan ketegangan mata, sakit leher, kecemasan, obesitas dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya.

Sesuai studi medis baru-baru ini, peningkatan waktu layar juga meningkatkan risiko stroke. Studi yang diterbitkan dalam Stroke Journal of American Stroke Association tersebut menunjukkan bahwa orang dewasa di bawah usia 60 tahun yang meningkatkan waktu layar lebih rentan terkena stroke daripada orang yang aktif secara fisik.

Laporan itu juga menyarankan bahwa satu jam waktu layar dapat menurunkan harapan hidup seseorang hingga 22 menit dan mendorong mereka lebih dekat ke risiko penyakit jantung dan kanker.

Studi lain yang berbasis di Inggris menunjukkan korelasi antara penggunaan layar dan stroke. Ditegaskan bahwa kemungkinan stroke lebih tinggi jika penggunaan layar terus menerus selama 2 jam. Dalam kasus layar terus menerus, ketika penggunaan melebihi dua jam, itu dapat dikategorikan sebagai kecanduan dan menambah 20 persen risiko stroke.

Temuan ini memang mengkhawatirkan karena waktu penggunaan layar, terutama untuk anak-anak, semakin meningkat. Semua ini dikarenakan efek cahaya biru dari layar mengurangi produksi Melatonin, hormon yang dilepaskan di malam hari, yang terkait dengan kontrol siklus tidur-bangun.

Dengan kata lain, penting mengurangi waktu layar paku untuk rutinitas bangun dan tidur tepat waktu agar terhindar dari risiko stroke.

YesDok Ads