Studi: Tersenyum Bisa Mengurangi Rasa Sakit Akibat Suntikan

December 28, 2020 | Helmi

senyum

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa tersenyum atau meringis dapat mengurangi sensasi nyeri yang terkait dengan suntikan jarum seperti vaksinasi. Senyuman yang tulus juga mengurangi respons fisiologis yang dipicu oleh stres pada peserta.

Ketika manusia menghadapi rasa sakit yang parah, mereka cenderung menutup mata dengan rapat, mengangkat pipi, dan membuka gigi.

Mengapa kedua ekspresi ini, yang muncul karena alasan yang sangat berbeda, harus memiliki banyak aspek yang tidak jelas. Para peneliti dari University of California, Irvine School of Ecology baru-baru ini melakukan uji coba apakah gerakan wajah ini bermanfaat dalam konteks meredakan stres dan nyeri.

Secara khusus, mereka ingin memahami apakah memanipulasi ekspresi wajah peserta selama suntikan jarum dapat memengaruhi pengalaman mereka tentang rasa sakit dan tingkat stres terkait.

Seperti yang dijelaskan oleh penulis studi baru-baru ini, "berpura-pura tersenyum, disadari atau tidak, dapat mengubah emosi dengan cara yang positif."

Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan antara ekspresi wajah dan sensasi nyeri, para peneliti merekrut 231 peserta. Semua peserta menerima suntikan larutan garam menggunakan jarum yang mirip dengan yang digunakan untuk memberikan vaksin flu.

Para peneliti membagi peserta menjadi empat kelompok. Sebelum dan selama pengambilan gambar, para ilmuwan memanipulasi wajah peserta menjadi ekspresi berbeda.

YesDok Ads

Sebelum penyuntikan, peserta mengisi kuesioner yang menanyakan seberapa cemas mereka terhadap jarum suntik.

Saat para peserta menahan ekspresi wajah mereka, seorang praktisi medis memberikan suntikan garam. Setelah 6 menit istirahat, para partisipan sekali lagi melaporkan tingkat nyeri mereka. Para peneliti juga bertanya kepada mereka seberapa stres pengalaman itu.

Menurut penulis, efek ekspresi wajah yang diinduksi paling kuat segera setelah penyuntikan. Mereka menjelaskan bahwa "kelompok senyum dan meringis Duchenne melaporkan nyeri jarum sekitar 40% lebih sedikit dibandingkan kelompok netral."

Ketika para peneliti memeriksa data detak jantung, mereka menemukan bahwa kelompok senyum memiliki detak jantung yang jauh lebih rendah daripada kelompok netral.

"Temuan ini menunjukkan bahwa tersenyum dan meringis dapat meningkatkan pengalaman nyeri jarum yang subjektif,” tulis penelitian tersebut.

(Foto: freepik)

YesDok Ads