Studi: Polusi Udara Berperan dalam Peningkatan Berat Badan

November 15, 2019 | Iman

Sudah menjadi rahasia umum bahwa menghirup udara yang tercemar dapat memengaruhi paru-paru dan jantung Anda. Berdasarkan AirVisual.com untuk kualitas udara Jakarta rata-rata setiap pagi mencapai angka 155 berdasarkan AQI atau indeks kualitas udara dengan status udara tidak sehat.


Paparan jangka panjang partikel debu kecil di udara bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis seperti masalah pernapasan, iritasi saluran udara, asma, masalah ginjal dan kadang-kadang bahkan dapat menyebabkan kanker. Tetapi sebuah studi baru menunjukkan bahwa menghirup polusi udara yang tercemar bahkan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Lantas, apakah ini benar dan bisa terjawab oleh dunia medis?

 
Sebagaimana dilansir Times of India, penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Federasi Perhimpunan Amerika untuk Biologi Eksperimental, mengatakan jika polusi udara dapat memiliki efek besar pada berat badan kita. Penelitian ini lalu ditelaah lebih jauh untuk menjawab apa yang selama ini diperdebatkan.

 
Para peneliti melakukan penelitian pada tikus, di mana mereka mengekspos sekelompok tikus hamil. Mereka membagi tikus kedalam dua kelompok, kelompok pertama ditempatkan ke daerah yang memiliki kualitas udara sangat tercemar selama beberapa minggu, sementara kelompok tikus lainnya ditempatkan pada daerah yang memiliki udara cukup segar.

YesDok Ads


Setelah 19 hari ditemukan bahwa tikus yang terpapar udara tercemar menghadapi masalah seperti paru-paru meradang, tingkat koleterol melonjak, dan tingkat resistensi insulin juga melonjak. Selain itu, tikus yang terpapar polusi udara ekstrim diketahui bertambah berat setelah delapan minggu, meskipun kedua kelompok tikus diberi makan makanan yang sama.


Dipercayai bahwa penambahan berat badan disebabkan karena peradangan. Meskipun penelitian ini dilakukan pada tikus, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini. Tetap saja efek buruk dari polusi udara pada kesehatan manusia tidak dapat disangkal.

 
“Penting untuk mengurangi paparan buruk dari polusi udara. Gunakanlah masker setiap kali Anda berpergian untuk perjalan waktu yang cukup lama,” peneliti menambahkan.

(Foto: economictimes)

YesDok Ads