Studi: Penyebaran COVID-19 Tetap Tinggi di Antara Orang yang Sudah Divaksinasi

September 24, 2021 | Helmi

vaksinasi

Sebuah studi baru yang dilakukan di Texas, Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang divaksinasi masih dapat menghasilkan transmisi COVID-19 yang tinggi.

Studi baru ini meneliti prevalensi infeksi SARS-CoV-2 di penjara federal di Texas, yang mana sebagian besar narapidana telah divaksinasi COVID-19.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menerbitkan sebuah laporan pada tentang wabah COVID-19 di antara orang-orang yang dipenjara di penjara federal Texas.

Menurut tim di balik penelitian, mereka menemukan bahwa tingkat penularan di antara orang-orang di penjara tinggi, dan itu sebagian besar karena varian delta.

Populasi yang dipenjara dilaporkan mengalami "tingkat infeksi yang jauh lebih tinggi" meskipun 185 dari 233 atau 79% narapidana divaksinasi penuh terhadap virus corona baru. 

YesDok Ads

Sekitar 74% atau 172 narapidana tertular virus, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian. Di antara 42 yang tidak divaksinasi, 39 terkena varian delta. Di sisi lain, 129 dari 185 orang yang divaksinasi lengkap terinfeksi.

CDC mencatat bahwa meskipun lebih banyak narapidana yang divaksinasi terkena wabah dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi, "durasi hasil tes serial positif serupa untuk kedua kelompok." 

Badan kesehatan masyarakat juga menunjukkan bahwa di antara empat orang yang dirawat di rumah sakit, tiga tidak divaksinasi, dan satu yang dilaporkan meninggal selama penelitian juga tidak divaksinasi.

Setelah menganalisis data, CDC mengatakan bahwa temuan tersebut menunjukkan potensi wabah varian delta, bahkan jika kebanyakan orang telah divaksinasi. 

Ini juga memperkuat imbauan untuk tetap memakai masker dan mempraktikkan jaga jarak di tempat umum, bahkan setelah divaksinasi.

YesDok Ads