Studi: Pandemi COVID-19 Bikin Berat Badan Naik Rata-rata 3kg

July 27, 2021 | Helmi

makan berlebihan

Sebuah survei menunjukkan, lebih dari 40% orang dewasa di Inggris mengalami kenaikan berat badan selama pandemi. Kenaikan berat badannya rata-rata sekitar 3 kg.

Bukan tidak mungkin kondisi yang sama terjadi pada orang-orang di negara lainnya, mengingat pandemi ini melanda di berbagai belahan dunia.

Public Health England (PHE), yang mensurvei 5.000 orang, mengatakan lockdown COVID-19 dan rutinitas sehari-hari yang terganggu telah menyulitkan orang untuk makan sehat dan tetap bugar.

Ngemil dan kenyamanan makan menjadi penyumbang utama oleh sekitar setengah dari mereka yang mengatakan mereka lebih gemuk.

Menambah berat badan seringkali merupakan proses bertahap. Terjadi selama bertahun-tahun sebagai akibat dari "kehidupan modern dan kebiasaan aneh yang tidak sehat".

Selain kenaikan berat badan yang terlihat, lemak juga dapat menumpuk di sekitar organ vital, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk melawan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan Covid.

Tetapi perubahan kecil dan sederhana pada pola makan dan gaya hidup dapat membantu mengurangi kelebihan berat badan.

Kepala ahli gizi PHE Dr Alison Tedstone mengatakan: "16 bulan terakhir telah menyebabkan banyak orang mengubah kebiasaan mereka, jadi tidak mengherankan melihat begitu banyak orang melaporkan kenaikan berat badan.

Maka dari itu, diet yang sehat dan juga olahraga, meski dilakukan sedikit, akan sangat berarti di masa pandemi yang mengharuskan kita menghabiskan waktu di dalam rumah.

Meski beraktivitas di dalam rumah, Anda juga bisa melakukan beragam kegiatan fisik. Intinya Anda tetap aktif bergerak meskipun pergerakan Anda terbatas hanya di dalam rumah saja.

Usahakan juga untuk mengkonsumsi berbagai makanan sehat. Ini juga penting untuk membantu menjaga berat badan Anda agar tetap ideal dan membuat tubuh sehat secara keseluruhan.

YesDok Ads