Studi: Lari Maraton Bisa Kurangi Usia Jantung

January 18, 2020 | Iman

Lari maraton

Lari maraton menjadi olahraga yang kian tren dalam dekade terakhir. Orang-orang yang selama ini melakukan olahraga hanya sekadar mengisi kesibukkan merasa tertantang melakukan hal ini. Namun tahukah bahwa maraton juga memiliki efek yang berbahaya?

 
Peserta di ajang perlombaan lari jarak jauh terus meningkat setiap tahunnya. Berlari bersama teman menyelesaikan lomba, hingga memposting foto medali di media sosial tentu merupakan kebahagiaan yang tidak dapat diukur dengan uang. Nyatanya, sebuah studi terbaru Journal of American College of Cardiology justru menyebut jika berlari marathon membuat jantung Anda mengalami masalah.

 
Pada penelitian tersebut mengatakan jika seorang pelari yang baru pertama kali turun di nomor marathon mengalami penurunan tekanan darah dan pengerasan aorta, yang mana masalah ini setara dengan pengurangan 4 tahun usia vaskular.


Ahli jantung senior di Institut Jantung Asia, Santosh Kumar Dora mengatakan, “Berlari dapat membuat jantung seseorang sehat dan tetap bugar.”

 
Berlari mampu mengurangi kolesterol jahat, membantu menurunkan berat badan, mencegah diabetes, dan meningkatkan gula darah pada pasien diabetes. Dengan berlari Anda mampu mencegah dan mengendalikan hipertensi. 


Namun, berbeda bagi pelari maraton. Jarak maraton (42 kilometer) merupakan bentuk olahraga berat. Sebelum memulai lari ada baiknya Anda memeriksakan kesehatan serta meminta rekomendasi dokter terlebih dahulu. Hal ini terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia, riwayat keluarga dengan penyakit jantung.

YesDok Ads

 
Orang yang memiliki riwayat penyakit jantung atau paru-paru di masa lalu juga harus mengunjungi dokter untuk mendapatkan kepastian kebugaran sebelum lomba. Pengidap jantung dan paru-paru mungkin dianggap tidak cocok melakukan lari dengan jarak yang jauh tersebut.


"Saat ini banyak pelari rekreasi amatir yang mendambakan mampu berpartisipasi dalam maraton. Tetapi kita perlu pahami bahwa maraton itu berbeda dengan jarak lain,” kata Dora lebih jauh.

 
Berlari maraton adalah latihan ketahanan yang ekstrem dan membutuhkan banyak pelatihan dan ketekunan. Pertama-tama kita harus mendapatkan izin medis sebelum pelatihan untuk maraton. Setelah itu baiknya pelari dipandu oleh seorang yang sudah terlatih jika perlu.

 
Latihan fisik dinamis lain selain berlari juga diperlukan untuk tetap sehat dan melatih jantung Anda. “Bentuk-bentuk latihan dinamis lainnya adalah bersepeda, HIIT, berjalan cepat, berenang dapat Anda jadikan untuk variasi latihan kardio jika perlu,” Dora menambahkan.

(Foto: europabio)

YesDok Ads