Studi: Kesepian dan Kelaparan Memiliki Sinyal yang Sama di Otak

November 30, 2020 | Helmi

kesepian

Sebuah penelitian menemukan bahwa ketika orang kesepian dan membutuhkan teman, bagian yang sama dari otak mereka menyala seperti saat mereka menginginkan makanan. Penelitian tersebut mendukung gagasan bahwa bersosialisasi adalah kebutuhan dasar manusia, seperti makan.

Ada banyak bukti bahwa kesepian kronis berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental kita. Bahkan yang terburuk, bisa membuat orang melakukan bunuh diri.

Studi yang dilaporkan oleh Medical News Today dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kesepian melemahkan sistem kekebalan, dan memiliki kaitan dengan diabetes, demensia, dan penyakit mental.

Karena orang-orang di seluruh dunia tidak lagi bertemu teman dan keluarga untuk memerangi penyebaran COVID-19, semakin penting untuk mencari tanda-tanda kesepian dan tetap terhubung.

Tim studi lain di MIT meneliti dan dipublikasi di Nature Neuroscience kini telah membandingkan aktivitas otak orang setelah mereka berpuasa selama 10 jam dengan aktivitas setelah kehilangan kontak sosial pada siapapun selama 10 jam.

YesDok Ads

“Ini adalah intervensi isolasi sosial yang lebih kuat daripada yang pernah dicoba siapa pun sebelumnya,” kata penulis senior studi tersebut Rebecca Saxe, dari Department of Brain and Cognitive Sciences di MIT..

“Orang yang dipaksa diisolasi mendambakan interaksi sosial yang mirip dengan cara orang lapar membutuhkan makanan,” kata Saxe. 

“Penemuan kami sesuai dengan gagasan intuitif bahwa interaksi sosial yang positif adalah kebutuhan dasar manusia, dan kesepian akut adalah keadaan permusuhan yang memotivasi orang untuk memperbaiki apa yang kurang, mirip dengan kelaparan," jelasnya.

(Foto: Freepik)

YesDok Ads