Sebuah penelitian besar membuktikan bahwa ivermectin tidak efektif melawan COVID-19. Sebelumnya ivermectin dipercaya dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2.

Tetapi sebuah penelitian di University of Minnesota akhirnya memberikan gambaran tentang obat tersebut, dengan mengatakan bahwa obat itu tidak efektif untuk mengobati COVID-19.

Diterbitkan di New England Journal of Medicine, para peneliti di balik penelitian ini menemukan bahwa obat antiparasit tersebut tidak memiliki kapasitas untuk mengobati infeksi SARS-CoV-2.

Untuk penelitian ini, tim berfokus pada tiga obat umum yang diklaim terbukti ampuh melawan COVID: ivermectin, obat diabetes metformin, dan fluvoxamine antidepresan.

Menurut para peneliti, tidak satu pun dari ketiganya terbukti efektif mencegah kadar oksigen rendah, kunjungan ke UGD, rawat inap, dan bahkan kematian akibat COVID-19.

“Tidak satu pun dari tiga obat yang dievaluasi mencegah terjadinya hipoksemia, kunjungan ke unit gawat darurat, rawat inap, atau kematian yang terkait dengan Covid-19,” tulis mereka.

Sebanyak 1.431 pasien terdaftar dalam uji coba obat dari 30 Desember 2020 hingga 28 Januari 2022. Namun, hanya 1.323 pasien yang melanjutkan dengan analisis primer setelah skrining.

Para pasien secara acak dibagi menjadi enam kelompok percobaan dengan pengaturan pengobatan yang berbeda: metformin plus fluvoxamine, metformin plus ivermectin, metformin plus plasebo, plasebo plus fluvoxamine, plasebo plus ivermectin dan plasebo plus plasebo.

Meskipun ivermectin dan fluvoxamine tidak menunjukkan kemanjuran apa pun terhadap COVID-19, obat diabetes metformin menunjukkan beberapa harapan. Namun data yang dikumpulkan oleh para peneliti itu tidak definitif.

“Kami sangat bersyukur dapat membagikan karya kami secara luas dan telah diterbitkan dalam jurnal medis,” kata peneliti utama Dr. Carolyn Bramante.

Studi tim menambah bukti yang berkembang bahwa ivermectin tidak efektif melawan infeksi SARS-CoV-2. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal yang sama menemukan bahwa ivermectin tidak melakukan apa pun untuk mengobati pasien COVID-19. Obat itu bahkan memberikan hasil yang lebih buruk daripada plasebo.