Studi: 40% Pasien Covid-19 pada Anak Berisiko Tinggi Mengalami Kematian

June 13, 2021 | Aqiyu

anak menggunakan masker

Wabah virus corona belum berakhir. Semua masyarakat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan kapan dan dimanapun. Pasalnya, Covid-19 menyerang siapapun tidak pandang bulu. Virus corona bisa menginfeksi anak-anak.

Banyak yang beranggapan anak-anak lebih tahan ketika terinfeksi virus corona. Namun, hasil studi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menunjukkan hasil yang mencengangkan. Hasil studi RSCM menyebutkan bahwa 40% pasien Covid-19 berisiko tinggi mengalami kematian.

Hasil studi ini berdasarkan data yang mencakup 490 kasus suspek dan probable pada anak. Dari data tersebut terdapat sebanyak 50 kasus terkonfirmasi Covid-19, dengan 20 kasus atau 40 persen meninggal dunia. Pasien anak yang datang ke RSCM sudah dalam kondisi berat dan kritis yang memiliki penyakit ginjal, kanker, kelainan darah, jantung bawaan dan lainnya.

Itu artinya, sebagian besar pasien anak yang meninggal memiliki komorbid yang umumnya memiliki lebih dari satu komorbid. Jadi, penelitian ini tidak menggambarkan kondisi umum. Di wisma Atlet, kondisi umum pasien Covid-19 pada anak bergejala ringan tetapi ada yang bergejala berat dan meninggal namun persentasenya kecil.

YesDok Ads

Anak-anak yang terkonfirmasi kebanyakan tidak bergejala. Artinya, anak-anak menjadi penular hebat Covid-19 sangat tinggi. sehingga ketika anak bersin atau batuk dan mengeluarkan droplet makan dengan mudah dapat menularkan ke orang sekitarnya seperti kakek, nenek, orangtuanya yang memiliki imunitas kurang dan komorbid.

Meski anak-anak yang bergejala ringan saat terpapar Covid-19, namun Anda perlu mewaspadai fenomena bernama MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children) atau respon tubuh berlebihan setelah infeksi Covid-19. Anak dapat mengalami demam, sakit perut, bercak-bercak pada kulit dan penurunan kesadaran. Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab yang membuat risiko anak mengalami MIS-C. Pada kasus yang terjadi, anak yang mengalami MIS-C sangat sedikit.

Untuk menjaga imunitas tubuh anak, Anda dapat memberikan asupan nutrisi kebutuhan makro yang meliputi karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan kebutuhan mikro seperti vitamin dan mineral. Jangan lupa pula untuk menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah dan rajin mencuci tangan.

(Foto: Singapore motherhood)

YesDok Ads