Stres Kerja Sebabkan Sakit Punggung Kronis

February 21, 2020 | Iman

Sakit punggung

Sejak lama kita terbiasa mendengar masalah sakit punggung akibat posisi duduk yang salah dan terlalu lama di meja kerja. Sayangnya ini bukan satu-satunya yang menjadi penyebab utama. Penelitian terbaru mengatakan bahwasanya faktor psikologis juga mempengaruhi rasa sakit di punggung Anda.

 
Dilansir Runners World, dalam meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal BMC Musculoskeletal Disorders, tim psikolog Jerman meninjau 18 studi yang melibatkan lebih dari 19.000 orang. Studi ini memfokuskan pada nyeri punggung bagian bawah kronis serta masalah pekerjaan psikososial, seperti beban kerja yang tinggi, dan tugas sehari-hari.

 
Mereka menemukan bahwa masalah ini membuat orang jauh lebih mungkin untuk melaporkan nyeri punggung bagian bawah yang dapat berakibat pada produktivitas dan absen dari pekerjaan, menurut rekan penulis studi dari Departemen Psikologi Universitas Teknologi Dresden, Gabriele Buruck.

 
"Nyeri punggung bawah adalah gangguan nyeri yang paling lazim, dan itu terkait dengan biaya yang sangat besar untuk sistem perawatan kesehatan," kata Gabriele.

 
“Masalahnya sering dikaitkan dengan risiko di tempat kerja, tetapi biasanya dianggap terkait dengan sikap tubuh yang salah atau duduk terlalu lama. Tetapi yang terbaru kami dapat menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti beban kerja, kontrol pekerjaan, dan dukungan sosial berkontribusi signifikan terhadap perkembangan penyakit juga.” katanya lebih jauh menjelaskan.

YesDok Ads

 
Sebagai contoh, efek dari beban kerja yang berlebihan dapat dikurangi dengan otonomi yang lebih besar dalam bagaimana pekerjaan itu ditangani, serta dukungan dan dorongan dari rekan kerja dan bos.

 
Mendesain ulang tempat kerja untuk ergonomi yang lebih baik dapat membantu mengatasi masalah fisik yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah kronis. Namun tanpa kebijakan yang memberi karyawan tingkat kontrol yang lebih besar, umpan balik dan pengakuan yang teratur, dan waktu istirahat yang lebih fleksibel, upaya-upaya itu bisa menjadi sia-sia.

 
Ada sejumlah teori tentang mengapa tekanan emosional secara umum dapat berkontribusi pada nyeri punggung. Salah satu yang paling umum, bagaimanapun, adalah bahwa selama masa stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tetapi juga menyebabkan otot di sekitar tulang belakang tegang sebagai respons terhadap ancaman yang dirasakan. Ketika masalah kompleks tersebut dikombinasikan dengan kurang gerak dan masa otot rendah, semua berubah menjadi ketegangan.

 
Sementara peregangan dan aktivitas fisik yang teratur dapat bermanfaat pada hari-hari di kantor. “Mengambil langkah mundur untuk melihat apakah ada faktor-faktor dalam kendali Anda yang dapat mengurangi stres terkait pekerjaan Anda dapat memastikan punggung Anda tetap sehat dan bebas rasa sakit untuk jangka panjang,” Gabriele menambahkan.

(Foto: medicalnewstoday)

YesDok Ads