Stop Jangan Berlebihan! Ini Tanda Bayi Overstimulasi

September 20, 2020 | Aqiyu

Bayi menangis

Memberikan stimulasi pada si kecil memang penting untuk tumbuh kembang dan kecerdasaannya. Stimulasi juga dapat mengembangkan kemampuan motorik halus dan kasar si kecil. Para orang tua bisa memberikan stimulasi pada si kecil melalui berbagai permainan sederhana di rumah.

Namun sayangnya, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Begitu juga dengan stimulasi. Meski memberikan stimulasi berdampak positif, tetapi memberikan stimulasi yang berlebihan juga memiliki efek yang kurang baik.

Dalam sehari, Anda disarankan cukup memberikan stimulasi sekitat 30 menit saja. Durasi waktu ini merupakan waktu yang efektif untuk menstimulasi si kecil. Overstimulasi dapat menyebabkan gangguan imunitas karena membuat si kecil kelelahan. Si kecil yang mendapat overstimulasi bisa dilihat dari tanda-tanda berikut ini:

  • Si kecil mudah menangis.
  • Si kecil mengalami kesulitan tidur.
  • Overstimulasi memhuat si kecil mudah lelah dan tidak bersemangat bermain.
  • Suasana hati si kecil mudah berubah-ubah secara drastis.
  • Saat berinteraksi dengan orang lain, si kecil merasa gelisah dan memalingkan wajahnya.

Dampak lain dari overstimulasi akan membuat si kecil mudah stres. Overstimulasi bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Hormon kortisol adalah hormon stres yang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk otak. Serta menimbulkan emosi negatif, kemampuan belajar si kecil menurun, dan cenderung menolak stimulasi yang diberikan.

YesDok Ads

Lalu kapan waktu yang tepat untuk menghentikan stimulasi? Hentikan stimulasi saat Anda melihat si kecil kelelahan dan energi mereka terkuras untuk bermain, sudah puas beraktivitas di luar kebiasaannya dan ketika sudah bertemu orang banyak.

Tapi jangan salah mengartikan tanda-tanda dari si kecil yang overstimulasi. Karena bayi yang lahir prematur qtau bayi dengan kondisi fisik tertentu cenderung lebih sering menunjukkan tanda bayi overstimulasi. 

(Foto: the conversation)

YesDok Ads