Sistem Kesehatan Bisa Bantu Korban Kekerasan Selama Pandemi Corona

July 12, 2020 | Aqiyu

Kekerasan gender

Angka kasus kekerasan pada wanita dilaporkan meningkat sekitar 75% pandemik corona terjadi di Indonesia sejak maret lalu. Kekerasan pada wanita bisa terjadi diman saja, baik dalam rumah tangga, tempat kerja, hingga tempat umum.

Seperti yang dilansir dari laman Covid19.go.id, menurut Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan bahwa penanganan korban kekerasan selama pandemi harus lebih cermat. Beberapa panduan yang dapat dilakukan oleh para korban kekerasan untuk mendapatkan bantuan adalah dengan melaporkan ke pemerintah setempat melalui layanan call center.

Pencatatan semua dokumen pengaduan kekerasan dilakukan secara online. Korban kekerasan pun bisa meminta bantuan kepada orang lain yang dipercaya dapat memberikan dukungan daan membantu keluar dari situasi buruk tersebut.

Bahkan pelayanan bantuan bagi korban kekerasan berbasis gender tetap dibuka dengan mengutamakan protokol kesehatan. Selain itu, para korban juga bisa memanfaatkan sistem kesehatan.

Adapun cara sistem kesehatan membantu para wanita penyintas kekerasan selama pandemik corona adalah sebagai berikut:

  1. Kumpulkan dan berikan informasi mengenai pelayanan dukungan, termasuk jam pelayanan dan kontak yang dapat dihubungi.
  2. Tentukan kontak rujukan untuk memberikan bantuan.
  3. Cari tahu mengenai apa yang dibutuhkan oleh para penyintas kekerasan dan cara terbaik untuk menjangkau mereka dengan aman.

Masyarakat dihimbau untuk dapat peduli dengan sesama terutama bila menemukan kasus kekerasan pada wanita di lingkungan sekitarnya. Para korban kekerasan sejatinya mengalami hal buruk yang bisa menimbulkan trauma dalam hidupnya. Itu mengapa korban kekerasan tidak boleh dibiarkan sendiri menghadapi kasusnya. Mereka membutuhkan kecermatan petugas dan pendamping terkait situasi yang dihadapi dan kondisi penularan covid-19 pada saat memberikan bantuan.

(Foto:  asian development bank)

YesDok Ads