Sindrom Berbahaya yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil

November 02, 2019 | Aqiyu

Selama masa kehamilan, tantangan yang harus dihadapi oleh wanita bukan hanya tentang menghadapi berbagai keluhan yang muncul saat hamil. Bukan juga sekadar menjaga kesehatan ibu dan janin.

Karena masalah lain yang bisa timbul selama masa kehamilan adalah sindrom yang menyerang ibu hamil. Sindrom ini sangat berbahaya karena bisa mengganggu aktivitas bahkan dampak paling buruknya adalah mengancam keselamatan bayi dalam kandungan.

Untuk itu, Anda harus mengetahui sindrom apa saja yang bisa dialami oleh ibu hamil dan harus diwaspadai:

Sindrom HELLP. Banyak yang keliru mengartikan sindrom HELLP sebagai kehamilan preeklamsia. Dimana ibu hamil mengalami kenaikan tekanan darah, volume urine berkurang dan gangguan fungsi hati. Padahal sindrom HELLP ini lebih berbahaya, tanda-tanda yang paling utama adalah hancurnya sel darah merah, peningkatan enzim hati dan trombosit yang rendah. Ibu yang mengalami sindrom hellp akan menyebabkan bayi terlahir sebelum waktunya atau prematur.

YesDok Ads

Sindrom aca. Sindrom aca biasanya menyerang ibu hamil pada trimester pertama. Kondisi sindrom ini ditandai dengan adanya pengentalan darah ibu. Sehingga sindrom ini bisa membuat ibu hamil mengalami keguguran berulang kali bahkan sulit hamil. Karena dampak dari pengentalan darah tersebut menghambat suplai nutrissi untuk janin dan memicu ibu mengalami stroke.

 Sindrom fibromyalgia. Nyeri otot dan tulang yang sangat menganggu serta diikuti rasa lelah sehabisa bangun tidur adalah tanda-tanda dari sindrom fibromyalgia. Penyebab munculnya sindrom fibromyalgia adalah perubahan hormon selama masa kehamilan.

Sindrom piriformis. Salah satu sindrom yang bisa dialami oleh ibu hamil adalah sindrom piriformis. Ibu hamil yang mengalami sindrom ini akan merasakan nyeri dan sakit pada pinggul, panggul, bokong, tulang belakang hingga area organ intim. Perubahan berat badan dan fisik selama masa kehamilan yang memicu timbulnya rasa sakit di beberapa bagian tubuh tersebut. 

(Foto: marion county public healthy department)

YesDok Ads