Selain Faktor Gaya Hidup, Inilah Penyebab Jantung Berdebar Kencang

July 07, 2020 | Kaifia

Seorang wanita tampak cemas.

Palpitasi bisa terjadi ketika jantung terasa berdebar kencang dan berdetak tidak teratur. Seseorang mungkin mengalami sensasi ini di tenggorokan atau leher. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit.

Saat jantung memompa darah, kita biasanya tidak menyadari ketukan tersebut.

Pemompaan ini memungkinkan darah bersirkulasi ke seluruh tubuh, memberikan oksigen dan komponen penting lainnya. 

Penyebab jantung berdebar kencang.

Gaya hidup

Tidak mendapatkan tidur yang cukup, olahraga berat, mengonsumsi terlalu banyak asupan kafein dapat menyebabkan jantung berdebar kencang atau terjadinya palpitasi jantung. 

Pemicu emosional

Palpitasi dapat disebabkan oleh stres atau kecemasan.

Jantung berdebar kencang juga dapat terjadi selama serangan panik. Gejala lain dari serangan panik termasuk:

  • Mual-mual

  • Pusing

  • Mati rasa 

    YesDok Ads

  • Nyeri dada atau sesak napas

Aritmia

Aritmia merupakan kondisi jantung yang mengganggu ritme jantung. Kondisi ini umum dan cenderung menyerang orang lansia seiring waktu.

Perubahan hormon

Menstruasi, menopause dan kehamilan dapat menyebabkan jantung berdebar-debar.

Pengobatan

Pengobatan ini tergantung dengan pemicu tertentu. Apabila pemicunya adalah gaya hidup yang buruk seperti asupan alkohol terlalu tinggi, hal tersebut dapat diatasi dengan baik.

Seseorang dengan jantung berdebar yang disebabkan oleh stres, kecemasan, atau serangan panik dapat mempraktikan teknik pernapasan dalam dan teknik manajemen stres, seperti meditasi atau yoga.

Walaupun aritmia tidak membahayakan dan tidak memerlukan perawatan. Namun, beberapa diklasifikasikan secara klinis signifikan dan memerlukan obat jangka panjang.

Jika kondisi ini semakin lama memperburuk dan sering terjadi, kondisi yang mendasarinya dapat dikategorikan parah. Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter secara online di pelayanan kesehatan YesDok untuk mengenali gejala serta mendapatkan pengobatan yang tepat.

(Foto: sciencenews.com)

YesDok Ads