Satgas: Pembekuan Darah Tidak Berkaitan dengan Vaksin Covid-19

May 29, 2021 | Aqiyu

vaksinasi covid-19

Indonesia tengah memasuki tahap 13 vaksinasi Covid-19. Sebanyak 8 juta dosis vaksin Sinovac menambah total vaksin yang diterima mencapai 83,9 juta dosis. Vaksin yang didatangkan ini telah dipastikan dari faktor keamanan, mutu, kualitas dan khasiatnya.

Dilansir dari laman Covid19.go.id, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak menurunkan angka kematian atau angka kesakitan akibat penyakit selain Covid-19. Hal ini disampaikan agar tidak adanya informasi simpang siur mengenai vaksin yang digunakan.

Apalagi tersiar kabar bahwa pemberian vaksin Covid-19 menyebabkan kematian. Seperti kasus trombo emboli atau pembekuan darah yang kerap kali dikaitkan dengan program vaksinasi. Untuk diketahui bahwa pembekuan darah adalah sebuah penyakit sendiri, dimana terjadinya pembekuan darah pada pembuluh darah yang terlepas dan terbawa aliran darah. Sehingga hal ini dapat menyumbat pembuluh darah lainnya.

"Ditambah lagi, trombo emboli vena merupakan penyakit kardiovaskular paling sering terjadi di dunia," jelasnya.

YesDok Ads

Kejadian ini, bukan tidak mungkin terjadi secara bersamaan. Namun ditegaskan, bahwa kejadian ini tidak berhubungan dengan adanya vaksinasi. Karenanya sebelum dilakukan vaksinasi, para penerima harus dalam keadaan sehat berdasarkan hasil skrining yang dilakukan petugas kesehatan. Satgas pun terus menghimbau para petugas kesehatan untuk melakukan skrining secara teliti sebelum dan secara menyeluruh sesuai kaidah yang ditetapkan. 

"Dalam proses skrining, para penerima vaksin diharapkan jujur dalam menjawab pertanyaan secara jujur. Apabila memungkinkan, para calon penerima dapat melakukan pengecekan agar saat menerima vaksin dalam keadaan sehat," lanjutnya.

Sebelumnya, Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) menduga ada 27 kematian di Indonesia terkait dengan vaksin Sinovac. Selain itu, tercatat ada 30 kematian terjadi setelah mengikuti vaksinasi AstraZeneca. Setelah di investigasi, ternyata kematian tersebut tidak ada kaitannya dengan kandungan vaksin Sinovac maupun AstraZeneca. Selain itu, mulai 24 Mei 2021, pemerintah telah membuka program vaksinasi untuk warga yang berusia diatas 50 tahun.

(Foto: gazeta do povo)

YesDok Ads