Sama Seperti Wanita, Kenali Fase 'Menopause' Pada Pria

July 20, 2021 | Aqiyu

andropause

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa pria akan selalu subur sepanjang hidupnya. Tidak seperti wanita yang memiliki fase menopause dimana kondisi kesuburan dalam tubuhnya menurun. Padahal pria juga memiliki fase kesuburan seperti wanita yang disebut dengan andropause.

Di dunia kedokteran, berbagai istilah lain diberikan untuk menyebut andropause, seperti klimakterik pada pria, androclise, Androgen Decline in Ageing Male (ADAM), Partial Androgen Deficiency of the Ageing Male (PADAM), sindrom penuaan pria (ageing male syndrome), late onset hypogonadism (LOH).

Andropause merupakan penurunan hormon testosteron di usia sekitar 50 tahun yang dapat memengaruhi kesuburan pria. Dilansir dari Mayo Clinic, penurunan kadar testosteron yang berkaitan dengan penuaan ini terjadi sekitar 1 persen setahun saat pria memasuki usia 30 tahun.

YesDok Ads

Bila pada wanita yang masuk dalam fase menopause akan berhenti menstruasi, pada fase andropause belum tentu dapat menghentikan sperma. Itu mengapa, andropause yang terjadi pada pria tidak serta merta menghentikan kemampuan reproduksi pria, namun menyebabkan penurunan dan masih mungkin berkesempatan memiliki anak.

Selain itu, andropause juga dapat menyebabkan penurunan gairah seksual. Serta beberapa keluhan lainnya seperti lemas, depresi, menurunnya rasa percaya diri, sulit berkonsentrasi, mengalami insomnia, meningkatnya kadar lemak, gangguan ereksi hingga pembesaran payudara pada pria. Gejala andropause lainnya sebagai berikut:

  • Infertilitas atau kurang subur.
  • Berkeringat saat malam hari.
  • Perut membuncit.
  • Mengalami kerontokan rambut yang parah.
  • Dalam beberapa kasus ukuran penis mengecil.

Untuk menjaga kadar hormon testosteron dalam tubuh, para pria wajib menerapkan gaya hidup yang sehat seperti mengonsumsi makanan kaya protein, konsumsi buah dan sayur, mengurangi stres, dan istirahat yang cukup. Atau bila Anda kurang nyaman dengan kondisi gairah seksual yang menurun, Anda bisa berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Biasanya dokter akan melakukan terapi, memberikan obat-obatan, hingga suntikan hormon.

YesDok Ads