Diet
+1

Rutin Konsumsi Makanan Anti Inflamasi Turunkan Risiko Terkena Demensia

November 15, 2021 | Helmi

anti inflamasi

Sebuah studi baru dari American Academy of Neurology menemukan bahwa orang yang mengikuti diet anti-inflamasi yang kaya buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan bersama dengan teh atau kopi memiliki risiko lebih rendah terkena demensia di kemudian hari.

Makanan ini merupakan sumber vitamin dan mineral yang bermanfaat, yang dapat melindungi sel-sel kita dari kerusakan dan mencegah peradangan dalam tubuh.

Ada hubungan yang diketahui antara peradangan dan penyakit neurokognitif seperti demensia.

Mengurangi jumlah peradangan dalam tubuh, dan juga otak, berpotensi membantu menurunkan risiko terkena penyakit ini. Laporan itu dipublikasikan di Neurology, jurnal medis American Academy of Neurology.

“Kami tahu diet memainkan peran utama dalam kesehatan kita secara keseluruhan, apakah itu kesehatan jantung atau kesehatan otak atau apa pun di antaranya,” kata Liz Weinandy, MPH, ahli gizi diet terdaftar di The Ohio State University Wexner. 

Studi ini menambah semakin banyak bukti bahwa apa yang kita pilih untuk dimakan dapat mempengaruhi risiko penyakit, dan dalam hal ini, risiko demensia,” sambung Weinandy.

Selama 3 tahun, para peneliti secara teratur mensurvei 1.059 orang di Yunani tentang jenis makanan yang mereka makan.

YesDok Ads

Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan diberi skor berdasarkan seberapa inflamasi diet mereka.

Orang yang sangat mematuhi diet anti-inflamasi diberi skor inflamasi diet -1,76 dan lebih rendah. Rata-rata, mereka mengkonsumsi 20 porsi buah, 19 porsi sayuran, 4 porsi kacang-kacangan atau polong-polongan lainnya, dan 11 porsi kopi atau teh per minggu.

Orang yang makan makanan yang lebih inflamasi, makan sekitar 9 porsi buah, 10 sayuran, 2 kacang-kacangan dan 9 kopi atau teh per minggu, menerima skor 0,21 ke atas.

Sepanjang penelitian, 62 orang (6 persen) mengembangkan demensia. Orang yang mengembangkan demensia mengikuti diet yang lebih inflamasi dan memiliki, rata-rata, skor inflamasi diet -0,06.

Setiap peningkatan satu poin dikaitkan dengan 21 persen peningkatan risiko mengembangkan demensia.

Selain itu, orang dengan skor inflamasi diet tertinggi 3 kali lebih mungkin mengembangkan demensia dibandingkan dengan orang dengan skor inflamasi terendah.

Para peneliti mengatakan temuan ini dapat membantu menginformasikan rekomendasi diet untuk melindungi kesehatan kognitif dari waktu ke waktu.

YesDok Ads