Rubella Membahayakan Janin, Ibu Hamil Wajib Waspada!

September 13, 2020 | Aqiyu

kehamilan

Kesehatan Ibu hamil tidak boleh diabaikan. Karena penyakit yang menimpa ibu hamil kadang ada yang berpengaruh pada tumbuh kembang janin dalam kandungan. Salah satu penyakit yang membahayakan janin adalah rubella. Ibu hamil yang terkena rubella patut waspada, pasalnya virus rubella ini bisa berdampak buruk pada bayi.

Rubella atau infeksi yang dikenal juga dengan sebutan campak jerman ini bisa dialami oleh siapa pun, baik orang dewasa, anak-anak hingga balita. Rubella merupakan penyakit yang rentan menyerang ibu hamil. Rubella sendiri disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh ibu hamil melalui percikan dari penderitanya. Gejala awal rubella mirip seperti flu biasa. Namun kemunculannya disertai dengan ruam merah di wajah yang menyebar hingga keseluruh tubuh. gajala lainnya sakit kepala, demam ringan, hidung tersumbat, mata merah, dan nyeri sendi

Bila tidak segera ditangani, rubella pada ibu hamil bisa membahayakan janin. Seperti terjadi keguguran dan meningkatkan risiko lahir prematur. Bayi yang lahir dari ibu yang terkena rubella juga bisa mengalami cacat lahir, gangguan pendengaran atau tuli, buta, kelainan jantung, kelainan intelektual, gangguan tiroid, kerusakan otak, dan peradangan pada paru. Maka dari itu jika Anda merasakan salah satu gejala dari rubella sebaiknya jangan menunda untuk memeriksakan kondisi Anda.

YesDok Ads

Penyakit rubella bila mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat pada ibu hamil bisa disembuhkan sehingga tidka menimbulkan dampak yang buruk pada perkembangan janin dalam kandungan. Upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya rubella pada ibu hamil sebagai berikut:

  • Sebaiknya Anda mendapatkan vaksin rubella (MMR) sebelum hamil atau merencanakan kehamilan.
  • Agar upaya pencegahan semakin maksimal, Anda bisa meminta orang yang tingga serumah juga mendapatkan vaksin rubella (MMR).
  • Tetap menjaga kebersihan dimana pun Anda berada dengan cara mencuci tangan setelah melakukan sesuatu.
  • Langkah terakhir yakni tidak bepergian ke tempat yang tingkat kasus rubella yang tinggi.

(Foto: myDR.com)

YesDok Ads