Pola Makan “Clean Eating” Justru Bisa Timbulkan Bahaya

October 10, 2019 | Helmi

Pernahkah Anda mendengar konsep “clean eating”? Sejatinya ini merupakan pola makan yang memilih makanan-makanan tertentu yang mereka konsumsi, terutama makanan sehat seperti sayuran dan buah. Biasanya mereka mengesampingkan maknan lain, seperti daging misalnya.

Penganut “clean eating” biasanya menghindari makanan olahan. Seperti makanan yang mengandung gula rafinasi. Mereka berharap ini akan mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka.

Sayangnya konsep semacam ini justru membuat seseorang mengalami kelainan makan seperti halnya anoreksia nervosa. Anorexia nervosa adalah gangguan makan terkenal yang menyebabkan orang kelaparan dan menjadi sangat kurus.

Bahkan obsesi yang berlebihan dengan makan bersih telah melahirkan istilah medis baru - "orthorexia nervosa."

Juga dikenal sebagai orthorexia, gangguan makan ini ditandai dengan keasyikan berlebihan dengan makan makanan sehat. Steven Bratman memperkenalkan istilah ini pada tahun 1997. Orthorexia nervosa, bagaimanapun, tidak diakui sebagai gangguan makan oleh American Psychiatric Association (APA).

Bratman menyarankan bahwa pembatasan diet beberapa orang yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak sehat. Di antara konsekuensi ini adalah kecemasan, isolasi sosial, hilangnya kemampuan makan secara alami, intuitif, dan berkurangnya minat pada berbagai aktivitas manusia sehat lainnya.

YesDok Ads

Dia mencatat bahwa dalam kasus yang jarang, ortoreksia dapat menyebabkan kekurangan gizi parah atau bahkan kematian.

Bratman mengatakan banyak pasiennya meninggalkan obat tradisional dan percaya bahwa kunci untuk kesehatan yang baik adalah hanya makan makanan yang "benar". Beberapa dari mereka bertanya kepadanya makanan apa yang tidak boleh dimakan.

"Orang-orang akan berpikir mereka harus memotong semua susu dan mereka harus memotong semua lentil, semua gandum ... Dan saya sadar secara bertahap bahwa banyak dari pasien ini, masalah utama mereka adalah bahwa mereka ... terlalu ketat dengan diri mereka sendiri ," ujar Bratman.

"Sejak saat itu, setiap kali seorang pasien bertanya kepada saya makanan apa yang harus dikurangi, saya akan berkata, 'Kami perlu memperbaiki ortoreksia Anda.' Ini sering membuat mereka tertawa dan membiarkan mereka mengendur, dan terkadang itu membantu orang beralih dari ekstremisme ke moderat,” pungkasnya.

(Foto: Medical News Today)

YesDok Ads