Diet
+1

Planetary Health Diet, Apa yang perlu Diketahui?

April 30, 2022 | Iman

Menu diet sehat

Bumi adalah tempat tinggal kita dan harus disadari bahwa perubahan iklim merupakan suatu ke niscayaan dan sebagai manusia harus dapat beradaptasi serta berusaha semaksimal mungkin agar perubahan iklim tersebut tidak mengarah kepada hal buruk namun dapat memberikan manfaat kesehatan bagi umat manusia. Adanya perubahan pola aktivitas fisik juga menimbulkan adanya perubahan pola makan.

Semakin berkembangnya jaman, makan juga sudah mengalami perubahan tidak hanyak untuk bertahan hidup, namun juga sebagai kesenangan dan kebahagiaan.

Dokter spesialis Gizi, dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Gizi, Sp.GK(K) mengatakan diet yang bersifat sustainable itu demikian penting dan pemilihan makanan tidak hanya tentang nutrisi saja. 

“Apabila kita melihat ke arah lingkungan, harus melihat juga ekosistem yang ada, seperti animal welfare, proses perjalanan makanan, emisi gas dari produksi pangan, pengambilan bahan pangan yang berlebihan, dan penggunaan dari bahan kimia yang terdapat dalam pangan” ujarnya.

Planetary health diet adalah suatu konsep baru yang didefiniskan sebagai kesehatan penduduk dan kondisi sistem natural yang mempengaruhinya. 

Tujuan dari konsep ini adalah untuk mentransformasi sektor kesehatan masyarakat yang saat ini hanya berfokus pada kesehatan penduduk tanpa memepertimbangkan sistem yang bersifat natural. 

YesDok Ads

Walaupun produksi pangan global umumnya sejalan dengan pertumbuhan penduduk, lebih dari 820 juta penduduk masih kekurangan pangan, dan jumlah penduduk yang memiliki pola makan berkualitas rendah atau mengkonsumsi terlalu banyak pangan bahkan lebih banyak lagi.

Menurut dr Ika permasalahan ini merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Komposisi menu harian isi piring dari diet ini yaitu setengah bagian dari piring berisi sayur dan buah, 30% biji-bijian atau umbi, 20% lauk pauk kacang-kacangan. “Komposisi menu mingguan boleh mengkonsumsi 1 kali daging, 2 kali ikan, dan 1-2 kali telur,” tuturnya.

Akan tetapi, ada juga ahli lain yang masih tidak setuju dengan konsep planetary health diet, menurut mereka masih diperlukan diskusi lebih lanjut. Daging dari binatang pemakan rumput, dianggap dapat diternak secara natural. Menurut ahli tersebut buah dan kacang tidak lengkap nutrisnya bahkan banyak menyebabkan inflamasi dan efek metabolik. Karena adanya kontroversi tersebut,

Dr Ika kembali lagi menyarankan “Isi Piringku” yang bersifat seimbang. FAO juga mengeluarkan sustainable food production and climate change, dimana dia menyarankan agar kita dapat menilai adanya risiko perubahan iklim, memprioritaskan kebutuhan petani, sehingga kita bisa scaling up hal tersebut.

“Pilihan makan tidak hanya soal nutrisi namun perlu diperhatikan juga produksi, distribusi dan juga limbah yang dihasilkan. Diet seimbang dan variasi makanan penting dan bersifat sustainable,” tambahnya.

(Foto: eatforum)

YesDok Ads