Pestisida Tingkatkan Risiko Terkena Parkinson

August 25, 2020 | Iman

Parkinson

Parkinson adalah penyakit yang umumnya menyerang usia senja. Penyakit ini membuat pengidapnya memiliki gangguan saraf dan gerak. Studi terbaru, penyakit ini dikaitkan dengan pestisida pada makanan.

Studi yang diterbitkan jurnal Neurology tersebut menelaah macam fungisida, pembunuh gulma, dan insektisida menyebabkan masalah detoksifikasi sel yang terkait dengan penyakit Parkinson. Bahkan pada dosis sedikit yang sangat rendah yang biasa ditemui kebanyakan orang.

Sebelas dari 50 pestisida kimia yang diuji menghambat enzim yang disebut aldehyde dehydrogenase (ALDH). Tugas ALDH adalah mendetoksifikasi aldehida untuk melindungi sel dopamin. Ketika hal ini tidak terjadi, sel dopamin mengapung di sekitar tubuh yang membuatnya terpapar bahan kimia. 

Paparan bahan kimia yang diuji meningkatkan risiko Parkinson, menurut profesor epidemiologi di Universitas California, Beate Ritz.

YesDok Ads

Sekitar setengah dari populasi AS membawa varian genetik dari gen ALDH2 yang membuat mereka semakin rentan. Faktanya, kekuatan risiko bergantung pada susunan genetik individu, yang pada populasi yang paling terpapar pestisida, dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan penyakit parkinson sebesar 2 hingga 6 kali lipat.

"Kami sangat terkejut bahwa begitu banyak pestisida menghambat ALDH dan bahkan pada konsentrasi yang cukup rendah," kata penulis studi Jeff Bronstein. 

Pestisida kini ini ada di mana-mana, dan mungkin dapat ditemukan pada persediaan makanan kita sehari-hari terutama buah dan sayuran. Memang menjadi dilematis karena zat kimia tersebut juga digunakan pada pengendali hama, akan tetapi hal tersebur dapat memperluas risiko parkinson.

Bronstein mengatakan agar seseorang makan makanan organik sebanyak mungkin. "Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mengelola kebun rumahan bisa menjadi cara yang baik untuk memastikan apa yang Anda konsumsi," Bronstein menambahkan.

(Foto: explica.co)

YesDok Ads